Ajegile! Meski Harganya Puluhan Juta, Ribuan Ponsel Lipat Ini Laris Cuma dalam 15 Menit!
Meski dibanderol puluhan juta rupiah, ponsel lipat milik Samsung, Galaxy Fold, laris manis pada pemesanan pertamanya di Korea Selatan, Jumat (6/9/2019) lalu. Kabarnya, ada sekitar 1.000 pemesanan yang masuk melalui tiga operator seluler negara itu.
Angka itu belum termasuk jumlah perangkat yang dibeli di toko daring dan luring milik Samsung, menurut The Korea Herald, dilansir Senin (9/9/2019).?
"Sebagian besar pelanggan berada di rentang usia 20-30 tahun. Berdasarkan gender, 90% pembeli hari pertama adalah pria," kata perusahaan dalam keterangannya.
Baca Juga: Saingan Berat Ponsel Lipat Samsung Ini Siap Mengudara Bulan Depan
Beberapa pengguna yang memesan Galaxy Fold sejak Kamis (5/9/2019) melalui SK Telecom dan KT, menerima perangkatnya sehari kemudian sebagai bagian dari layanan yang ditawarkan oleh operator seluler pada peluncuran perangkat teranyar itu.
SKT membeberkan fakta yang menunjukkan antusiasme para pengguna ponsel pintar di Negeri Ginseng. "Reservasi ditutup 15 menit setelah waktu reservasi dibuka, Kamis lalu," ungkap perusahaan itu.
Di Korea Selatan, Galaxy Fold dijual dengan kisaran harga 2,4 juta won (sekitar Rp28,4 juta, 1 won=Rp11,82). Namun, ada potongan harga hingga Rp190 ribu won (sekitar Rp2,2 juta) bagi pembeli yang memilih untuk berlangganan paket 5GX Platinum termahal milik SKT.?
Baca Juga: Besok, Ponsel Lipat Perdana Kabarnya Rilis di Korea, Berapa Harganya?
Sementara, pembeli yang memilih paket 5GX Standar dan 5GX Prime memiliki hak potongan harga masing-masing 130 ribu won (sekitar Rp1,5 juta) dan 150 ribu won (sekitar Rp1,8 juta).
Putaran kedua pemesanan secara resmi akan dimulai dari 18 September dan dikirim pada 26 September. Volume awal perangkat Galaxy Fold yang tersedia di pasar Korea diperkirakan berada di kisaran 20 ribu hingga 30 ribu unit.
Awalnya, Samsung berencana untuk memproduksi 1 juta unit perangkat pada peluncuran bulan April lalu. Namun, adanya perbaikan cacat layar pada perangkat awal yang teridentifikasi oleh pengulas, membuat perusahaan menunda peluncuran hingga bulan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: