Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Makan Korban, AS Selidiki 553 Ribu SUV Nissan Rogue

        Makan Korban, AS Selidiki 553 Ribu SUV Nissan Rogue Kredit Foto: REUTERS/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Administrasi Keamanan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat (AS) pada Kamis (12/9/2019) mulai menyelidiki sekitar 553.000 kendaraan sport Nissan Rogue setelah ada keluhan terkait sistem pengereman darurat otomatis yang dapat hidup meski tak ada peringatan atau penghalang di jalan.

        Penyelidikan terhadap model kendaraan 2017-2018 ini merupakan respon dari petisi Center of Auto Safety, yang meminta penyelidikan resmi dari pemerintah. Petisi itu menyebutkan bahwa Nissan telah mengeluarkan buku panduan layanan teknis dan dua tindakan layanan untuk mengatasi masalah tersebut.

        Sebagaimanan diketahui, pengereman otomatis biasanya aktif saat sistem tersebut menemukan objek di depan kendaraan atau saat kendaraan melaju kencang.

        NHTSA mengatakan telah menerima sebanyak 129 laporan yang mengeluhkan masalah tersebut, dan tiga laporan kecelakaan yang menyebabkan korban luka.

        Baca Juga: Kinerja Bisnis Meredup, 10.000 Karyawan Nissan Terancam PHK

        Menanggapi masalah tersebut, Nissan menyatakan telah menyelidiki masalah tersebut dan memberikan para pelanggannya pembaruan perangkat lunak seraca gratis untuk meningkatkan kinerja sistem kendaraan tersebut. Produsen mobil asal Jepang ini menambahkan bahwa akan terus berkoordinasi dengan NHTSA untuk menuntaskan masalah ini.

        Direktur Eksekutif Center of Auto Safety, Jason Levine, mengatakan bahwa penyelidikan oleh NHTSA tidak boleh ditunda. Pasalnya akan masalah serius ini akan membahayakan para pengguna jalan.

        Pada Februari lalu hal serupa terjadi di Kanada. Nissan akhirnya menarik 75.358 Rogue dan Qashqai produksi 2017-2018 lantaran ditemukan struktur logam seperti perlintasan kereta api atau tanda overhead yang memicu sistem pengereman darurat otomatis aktif tanpa penyebab yang jelas.

        Nissan melaporan kepada NHTSA bahwa pihaknya telah menerima sekitar 750 komplain dan 12 laporan kecelakaan akibat masalah tersebut.

        Pada 2016 lalu, 20 produsen mobil, termasuk Nissan, membuat kesepakatan dengan NHTSA untuk menyusun standar sistem pengereman yang aman untuk semua kendaraan yang dipasarkan di AS sebelum September 2022.

        Nissan akhirnya menghadapi gugatan atas masalah tersebut di Pengadilan Distrik AS di California terkait kendaraan Nissan dan Infiniti yang dijual sejak 2015. Gugatan tersebut menyebutkan bahwa kerusakan sistem cenderung memicu rem mendakak di tengah jalan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: