Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Iran Sebut Tuduhan AS Adalah Bentuk Tipu Daya untuk Tutupi...

        Iran Sebut Tuduhan AS Adalah Bentuk Tipu Daya untuk Tutupi... Kredit Foto: AFP Photo
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Iran masih menyangkal tuduhan yang dilayangkan Amerika Serikat (AS) bahwa mereka merupakan pelaku di balik serangan terhadap dua kilang minyak milik Arab Saudi.

        Dengan tegas, Teheran meyakini bahwa tudingan semacam itu adalah bentuk tipuan Washington untuk menyembunyikan kegagalan kampanye menekan Iran.

        "Mempertahankan tindakan seperti itu terhadap Iran sejalan dengan pendekatan penipuan maksimum yang telah mereka adopsi setelah kegagalan mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, seperti dilansir PressTV pada Selasa (17/9/2019).

        Baca Juga: Hindari Terulangnya Ledakan di Kilang Minyak, Rusia Tawarkan Sistem Pertahanan Ini ke Arab Saudi

        Sementara itu, tambah Mousavi, Iran tetap mendukung rakyat Yaman serta hak-hak mereka. Pasalnya, lanjut dia, Yaman tidak akan tinggal diam menyaksikan Arab Saudi terus menghancurkan negara mereka.

        "Yaman telah berjuang dengan perang berdarah dan koalisi yang dipimpin Saudi telah melakukan kekejaman luas terhadap bangsa Yaman dengan dukungan penuh dari negara-negara Barat. Wajar jika Yaman dan pasukan mereka bereaksi terhadap kekejaman ini," ungkapnya.

        Mousavi berpendapat bahwa tuduhan semacam itu bertujuan membuat Saudi dan negara-negara lain semakin tergantung pada AS.

        Baca Juga: Donald Trump: AS Tak Lagi Butuh Minyak Timur Tengah

        "Negara-negara yang bergantung akan tetap berrgantung pada AS dan pihak yang seharusnya memerah susu mereka membuat pernyataan tanpa dasar untuk memberikan rasa aman kepada negara-negara yang tergantung ini," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: