Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kedubes Rusia Minta Klarifikasi AS Terkait Peretasan FBI

        Kedubes Rusia Minta Klarifikasi AS Terkait Peretasan FBI Kredit Foto: Foto/Reuters/
        Warta Ekonomi, Washington -

        Kedutaan Besar Rusia akan meminta klarifikasi dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) sehubungan laporan media tentang dugaan keterlibatan karyawan misi diplomatik negara itu dalam meretas sistem komunikasi FBI.

        Pada hari Senin (16/9/2019), situs Yahoo News melaporkan, mengutip mantan pejabat AS, bahwa pada bulan Desember 2016, pemerintahan Barack Obama telah memberikan lebih dari 30 diplomat Rusia waktu 72 jam untuk meninggalkan AS.

        Hal itu disebabkan beberapa kompleks di AS diketahui milik pemerintah Rusia dan setidaknya beberapa diplomat yang diusir telah memainkan peran penting dalam operasi kontra intelijen Rusia.

        Baca Juga: Itelijen AS Pernah Pakai Burung dalam Operasi Mata-Mata, Bagaimana Caranya?

        Operasi tersebut dilaporkan menargetkan sistem komunikasi FBI dan diduga menghambat kemampuan biro investigasi itu untuk melacak mata-mata Rusia di AS. Sebagai hasil dari operasi, FBI dan CIA dilaporkan dipaksa untuk menghentikan kontak dengan beberapa aset Rusia mereka.

        Operasi itu juga mendorong penguatan langkah-langkah keamanan di fasilitas keamanan nasional utama di wilayah Washington dan tempat-tempat lain.

        "Sejumlah tuduhan tak berdasar yang terkandung dalam artikel terhadap diplomat dan anggota keluarga mereka menjadi ancaman langsung bagi keselamatan mereka," kata Kedutaan Besar Rusia dalam sebuah pernyataan.

        Oleh sebab itu, Moskow akan meminta klarifikasi pada Departemen Luar Negeri AS untuk menjaga keamanan dan keselamatan jiwa pegawai kedutaan beserta keluarganya.

        "Kami bermaksud meminta klarifikasi dari Departemen Luar Negeri (AS) sehubungan dengan fakta bahwa publikasi provokatif semacam itu dapat mengarah pada tindakan kekerasan terhadap staf kedutaan dan orang yang mereka cintai," sambung pernyataan itu seperti disitir dari Sputnik, Selasa (17/9/2019).

        Baca Juga: Rusia Minta Bantuan Interpol Ungkap Mata-Mata AS Oleg Smolenkov

        Kedutaan Rusia memberi perhatian pada kenyataan bahwa penulis artikel tersebut tidak memberikan fakta atau bukti tunggal pelanggaran oleh warga negara Rusia terhadap norma dan hukum AS.

        Sebaliknya, Rusia menyebutnya sebagai upaya kikuk untuk menjustifikasi penyitaan properti diplomatik Rusia melalui operasi mata-mata mania.

        Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova sebelumnya menyebut laporan media i fantastis tentang dugaan penggunaan "dachas" atau senyawa oleh diplomat Rusia untuk memata-matai FBI.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: