Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Unjuk Rasa Hong Kong Injak Bendera China, Pukuli Pria Tua, dan Rusak Fasilitas Transportasi

        Unjuk Rasa Hong Kong Injak Bendera China, Pukuli Pria Tua, dan Rusak Fasilitas Transportasi Kredit Foto: Reuters/Jorge Silva
        Warta Ekonomi, Hong Kong -

        Aksi unjuk rasa di Hong Kong semakin membuat cemas. Terbaru, para demonstran merusak fasilitas umum di sebuah stasiun kereta api dan pusat perbelanjaan pada Minggu (22/9/2019) kemarin. Memang diketahui unjuk rasa baru-baru ini sering berlangsung di dekat stasiun Mass Transit Railway (MTR).

        Menurut laporan Reuters, ratusan pedemo dari berbagai usia bergerombol di New Town Plaza di Kota New Territories, Sha Tin. Selama di sana, mereka meneriakkan: "Berjuang untuk kebebasan" dan "Bebaskan Hong Kong". Tak sampai di situ, para demonstran juga mengajak masyarakat untuk memboikot bisnis yang dianggap pro-Beijing.

        Para demonstran menyerang seorang pria tua yang diyakini menentang aksi demonstrasi, ketika para pengunjuk rasa menginjak-injak bendera China. Massa kemudian berteriak dan mendorong pria tua itu ke samping stasiun. Massa bersorak ketika orang banyak meninju dan menendang pria malang tersebut.

        Baca Juga: Lembaga HAM Internasional Tuding Polisi Hong Kong Lakukan Kekerasan

        Setelah aksi penganiayaan yang berlangsung sekitar 20 menit, pria itu berjalan pergi dengan linglung dan darah mengucur dari dahinya. Para pengunjuk rasa juga menghancurkan kamera video dan loket tiket di stasiun MRT.

        Polisi Hong Kong mengecam aksi kekerasan yang muncul dan mengatakan ada banyak korban luka serius dalam bentrokan antara dua kubu yang memiliki pandangan berbeda. Polisi Hong Kong juga sebelumnya sudah berupaya mencegah protes yang menargetkan bandara internasional Hong Kong.

        Aksi demonstrasi di Hong Kong telah berlangsung selama hampir tiga bulan, dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Para demonstran menuding polisi Hong Kong telah melakukan tindak kekerasan berlebihan dalam menangani aksi demonstrasi di wilayah itu.

        Baca Juga: China: Kami Desak AS untuk Berhenti Campuri Urusan Hong Kong

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: