Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspor Pertanian Rp2,51 Triliun, Mentan Sebut Jateng Daulat Pangan Berbasis Ekspor

        Ekspor Pertanian Rp2,51 Triliun, Mentan Sebut Jateng Daulat Pangan Berbasis Ekspor Kredit Foto: Kementerian Pertanian
        Warta Ekonomi, Semarang -

        Menteri Pertanian (Mentan) mengapresiasi capaian kinerja ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Jawa Tengah. Mentan Amran Sulaiman menilai pembangunan pertanian di Jawa Tengah tidak lagi berbicara swasembada pangan, namun telah masuk fase daulat pangan berbasis ekspor.

        "Banyak komoditas menarik yang dapat diekspor. Kami sudah mengembangkan e-cert yang memudahkan bagi produk kita di negara tujuan. Tidak akan ada lagi penolakan produk di saat perjalanan," ungkap Amran.?

        Menteri Amran mengatakan dirinya berharap model pembangunan pertanian yang berhasil di Jawa Tengah, dapat diduplikasi di daerah lainnya, sehingga ekspor komoditas pertanian semakin meningkat.

        Baca Juga: Kementan Percepat Investasi, Naik Tajam 150,7 Persen

        "Ekspor kita meningkat 9 juta ton selama 5 tahun. Dan ini capaian luar biasa", tegasnya.?

        Amran mendapatkan penjelasan bahwa diakhir triwulan ke-3 tahun 2019, nilai barang ekspor produk pertanian yang dihasilkan petani dan peternak dari Jawa Tengah mencapai Rp2,51 triliun atau meningkat 19,02 persen dibanding periode yang sama di tahun 2018? yang hanya mencapai Rp2,3 triliun.?

        "Saya mengapresiasi petani di Jawa Tengah karena produknya berkualitas dan laris di pasar ekspor. Berkat kerja keras Pak Gubernur, kami mendorong dengan kebijakan," kata Mentan saat lakukan inspeksi proses bisnis karantina di Depo Pelindo, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Minggu (29/9/2019).

        Menurut Amran, capaian ini merupakan bukti keberhasilan pembangunan pertanian bersama pemerintah daerah.?

        Pada kesempatan yang sama Mentan Amran bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan komoditas ekspor kali ini merupakan hasil petani dan peternak di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Temanggung, Grobogan, Demak, Magelang, Semarang dan Salatiga.

        Berbagai komoditas yang dilepas di antaranya kopi biji sebanyak 19,2 ton tujuan Mesir, kacang hijau volume 216 ton tujuan Cina, daun pakis sebesar 2,8 ton tujuan Jepang dan sarang burung walet sebanyak 829,1 kg tujuan Cina.

        Baca Juga: Kementan Dorong Model Pertanian Pangan Terpadu Zero Waste di Sukoharjo

        Yang menarik juga, bunga Melati dalam bentuk kuntum dan rangkaian sejumlah 6,24 ton dengan nilai barang Rp418,5 juta. Komoditas unggulan ekspor Jateng ini berasal dari petani di Kabuputen Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang ini dikirim untuk pasar ekspor di Malaysia, Singapore dan Thailand.

        "Komoditas bunga melati dari lereng gunung sumbing ini adalah padat karya, dan mampu memberdayakan puluhan ribu masyarakat yang ada disana", ujar Ganjar.?

        Menurut Gubernur Ganjar, upaya yang dilakukan Kementan sudah tepat. Pemerintah daerah akan serius mendorong, dan berterima kasih atas kebijakan Kementan yang tepat. Pemerintah daerah melaksanakan dan membina petani, agar mampu berproduksi baik dan ekspor.?

        Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) yang juga mendampingi Mentan dalam acara tersebut menambahkan bahwa sertifikasi ekspor oleh Karantina Semarang hingga bulan ini mencapai Rp6,7 triliun.

        Sertifikasi ekspor tersebut meliputi produk pertanian sebesar Rp2,51 triliun dan non pertanian berupa aneka kayu asal produk kehutanan dan kelautan berupa rumput laut dan lainnya sebanyak Rp3,2 triliun.?

        Jamil mengatakan kenaikan jumlah eksportir komoditas pertanian di Jawa Tengah mencapai 1.967 pelaku usaha baik perorangan maupun korporasi. Jumlah tersebut meningkat 5,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.584 pelaku usaha.

        Baca Juga: Percepat Proses Bisnis Ekspor Produk Olahan Kakao, Kementan Berikan Ini

        Jamil berharap, tumbuhnya eksportir baru terutama kalangan milenial dapat memacu kreatifitas dan daya tembus pada pasar baru yang semakin besar.?

        Selain itu, dari wilayah Jawa Tengah terjadi peningkatan frekuensi ekspor hingga 4,25 persen atau sekitar 6.719 kali hingga bulan September. Jamil mengapresiasi kerjasama pemerintah daerah yang telah dapat bekerjasama dalam meningkatkan produktifitas.

        "Makin banyak yang bisa di ekspor, makin semangat dan sejahtera petani," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: