Diambang Kebangkrutan, Startup Bekingan SoftBank Ini Pusing Cari Pinjaman dan . . . .
Setelah mengalami berbagai hal buruk, WeWork mengesampingkan rencananya untuk melantai di bursa meskipun memperlihatkan pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Langkah itu menunjukkan, investor semakin waspada terhadap perusahaan rintisan yang ambisius namun masih merugi besar dan sulit memperoleh profit selama bertahun-tahun.
Hingga akhir Juni lalu, WeWork hanya memiliki dana US$2,5 miliar?tanpa pemasukan modal yang besar, WeWork disarankan menghentikan ekspansi besar-besarannya. ?Dengan tingkat pertumbuhan seperti belakangan ini, mereka mungkin akan kehabisan modal pada pertengahan tahun depan,? kata analis, dikutip dari Business Times, Selasa (1/10/2019).
Baca Juga: Startup Ini Gagal IPO dan Pecat Karyawan, Investor Utama Hela Napas....
Induk perusahaannya, We Co, awalnya berniat menjual saham untuk menghimpun US$4 miliar dan telah mengajukan pinjaman US$6 miliar ke bank.
Pekan lalu, salah satu pendiri WeWork, Adam Neumann, mengundurkan diri dari kursi eksekutifnya setelah perusahaan dan banker investasinya berjuang membujuk manajer uang di Wall Street untuk membeli saham perusahaan. Para investor pun mempertanyakan kerugian perusahaan dan manajemennya.
Dalam beberapa hari terakhir, WeWork telah menegosiasikan kembali pinjaman baru dengan bank-bank yang dipimpin oleh JPMorgan Chase dan Goldman Sachs untuk menggantikan pinjaman yang seharusnya diperoleh setelah penawaran umum. Namun, bank-bank itu hanya menawarkan pinjaman kurang dari US $ 6 miliar.
Pemberi pinjaman meminta WeWork mengumpulkan modal segar sebelum mengajukan pinjaman baru. Perusahaan pun memutuskan menjual sejumlah lini bisnisnya. Kemudian juga akan menjual saham kepada investor swasta, termasuk SoftBank, pemegang saham luar terbesarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: