Sistem kereta (metro) Hong Kong direncanakan tetap tutup pada Sabtu (5/10/2019). Penutupan ini merupakan respons atas unjuk rasa yang membakar tempat usaha dan stasiun metro.
Penyebabnya yakni Carrie Lam, pemimpin Hong Kong yang didukung Beijing, mengumumkan larangan pemakaian masker wajah pada para demonstran yang mulai berlaku Sabtu. Aturan tersebut diperintahkan oleh undang-undang darurat yang memungkinkan pihak berwenang untuk "membuat peraturan apa pun" atas nama kepentingan publik.
Baca Juga: UU Darurat Diberlakukan, Pemimpin Hong Kong Sebut Pemberlakuannya untuk...
Namun, langkah itu membuat marah para pengunjuk rasa, yang turun ke jalan untuk melampiaskan kemarahan mereka. Banyak yang memakai topeng untuk menentang larangan itu.
Demonstrasi yang semakin keras telah mengguncang kota itu selama empat bulan terakhir. Demo diawali dengan penentangan terhadap rancangan undang-undang yang diperkenalkan pada bulan April yang akan memungkinkan ekstradisi ke daratan China. Namun, sejak saat itu demonstrasi melonjak menjadi gerakan pro-demokrasi yang lebih luas.
MTR Corp mengatakan jaringannya, yang membawa sekitar 5 juta penumpang setiap hari, akan tetap dibekukan. Sementara itu, pusat perbelanjaan dan supermarket juga ditutup. Hal ini memberikan pukulan bagi pengecer dan restoran di sebuah kota di tepi resesi.
"Karena kami tidak lagi dalam posisi untuk menyediakan layanan yang aman dan dapat diandalkan untuk penumpang dalam situasi ini, perusahaan tidak punya pilihan selain membuat keputusan untuk menangguhkan layanan pada seluruh jaringannya," katanya dalam sebuah pernyataan.
Para pemrotes telah membakar stasiun, kereta yang kosong, dan melukai dua staf, tambah MTR, yang dikenal karena mengoperasikan salah satu jaringan kereta api paling efisien di dunia. Semua stasiun tutup pada Jumat malam sehingga memaksa penumpang dan banyak orang berjalan pulang. Situasi makin memburuk saat kota memasuki liburan akhir pekan.
Demonstrasi lebih lanjut direncanakan terjadi di seluruh Hong Kong hingga Senin, yang merupakan hari libur umum, tetapi belum jelas bagaimana penutupan transportasi akan mempengaruhi mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: