Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AS Mulai Perang Dagang Lagi. Dengan ...

        AS Mulai Perang Dagang Lagi. Dengan ... Kredit Foto: Unsplash/Paul Weaver
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perang dagang AS kini meluas, tidak hanya dengan China saja, tetapi juga dengan Uni Eropa. Pemerintahan Trump, seperti dilansir dari Time akan menerapkan tarif impor pada barang-barang Eropa sebesar US$7,5 miliar atau Rp105 triliunan.?

        Ini merupakan sebuah bentuk pembalasan Trump atas tindakan 28 negara Uni Eropa yang telah memberikan bantuan secara ilegal ke Airbus. Airbus sendiri merupakan perusahaan penerbangan asal Prancis yang menjadi pesaing Boeing asal AS.

        Baca Juga: China Kalahkan Amerika Lagi! Kali Ini dari Segi . . . .

        Langkah Trump ini sudah mendapatkan izin dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). WTO bersikap kalau Trump bebas melakukan pembalasan atas tindakan ilegal Uni Eropa.?

        Meski urusan dengan Beijing belum selesai, kini Trump melebarkan sayap ketegangan ke Eropa. Berbagai pakar menilai langkah ini justru bakal menyebabkan perekonomian dunia semakin tak menentu.?

        Pemerintahan Trump sedang menyusun beberapa barang-barang yang bakal dikenakan kenaikan tarif impor dalam sesi perang dagang dengan Uni Eropa kali ini.

        Meski masih dalam tahap penyusunan, Pemerintahan Trump sudah mengeluarkan daftar barang yang pasti kena kenaikan tarif. Berikut, barang-barang yang sudah dipastikan kena kenaikan tarif impor dalam perang dagang kali ini,

        ? Keju mengalami kenaikan 25 persen

        ? Minya zaitun mengalami kenaikan 25 persen

        ? Daging beku mengalami kenaikan 25 persen

        ? Wiski mengalami kenaikan 25 persen

        ? Pesawat terbang, helikopter, dan part-part pesawat, mengalami kenaikan 10 persen?

        ? Mentega mengalami kenaikan 25 persen

        ? Yoghurt mengalami kenaikan 25 persen

        ? Daging babi mengalami kenaikan 25 persen?

        Daftar-daftar tersebut masih bakal bertambah karena kini AS masih melakukan kajian kira-kira apa saja barang yang bisa memberikan keuntungan untuk Paman Sam.?

        Industri-industri peternakan Eropa bakal bonyok akibat perang dagang

        Tarif yang baru ini mungkin tidak akan ditetapkan dalam waktu dekat, mengingat AS sedang menggodok deretan daftarnya dan juga WTO belum sepenuhnya menandatangani ini. Kemungkinan besar, tarif bakal berlaku di akhir Oktober mendatang? Apesnya, sejumlah industri di Eropa sudah mulai was-was, mengingat AS merupakan pasar yang sangat menguntungkan bagi mereka. Namun, dengan adanya ketegangan ini potensi penurunan pendapatan bakal terasa.?

        Mengingat daftar-daftar yang sudah pasti kena tarif seperti dituliskan di atas, sektor yang bakal paling terkena dampak adalah sektor peternakan. Produk-produk sektor peternakan Eropa sendiri sudah menjadi andalan di berbagai belahan dunia. Mereka terkenal dengan kualitas daging hingga produk olahan yang berkualitas.?AS sendiri termasuk konsumen terbesar untuk produk-produk seperti daging, keju, dan juga susu dari Eropa.?

        Baca Juga: Abaikan Hasutan Paman Sam, Negara Ini Enggak Ikutan Boikot Teknologi 5G 'Musuh' Amerika Serikat

        Pemimpin negara-negara Uni Eropa bakal melawan

        Genderang perang dagang yang ditabuh oleh AS membuat Uni Eropa bereaksi. Komisaris Perdagangan Uni Eropa, Cecilia Malmstrom menyebut langkah Trump ini bisa menyebabkan kerusakan ekosistem bisnis secara global dan mengancam industri penerbangan.?

        Dilansir dari Time, Cecilia justru berbalik mengancam, apabila kenaikan tarif AS telah ditetapkan, Uni Eropa bakal melakukan hal yang sama. "Jika AS memutuskan untuk melakukan tindakan balasan, Uni Eropa tidak memiliki pilihan lain selain melakukan hal yang sama," kata Cecilia.?

        Sebenarnya, perang dagang AS bukan cuma terjadi ke Tiongkok dan Uni Eropa saja. Bila dikutip dari CNBC, AS juga memiliki masalah di bidang perdagangan dengan negara-negara lainnya, seperti Jepang, Meksiko, Kanada, Turki, dan India.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: