Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diajak Masuk Istana, Prabowo Masih Pikir-Pikir?

        Diajak Masuk Istana, Prabowo Masih Pikir-Pikir? Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah pernyataan dari Waketum Arief Poyuono terkait permintaan jatah menteri untuk elite partai yang diketuai Prabowo Subianto. Ia pun mengaku tak tahu maksud pernyataan Arief, termasuk informasi dari mana.

        ?Jadi saya tidak tahu Arief itu sumber dari mana, karena selama ini yang bersangkutan tidak pernah ada komunikasi dengan kita,? katanya kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/10/2019).

        Baca Juga: Pak Jokowi, Jangan Mencla-Mencle!

        Baca Juga: Makin Kuat Sinyal Gerindra Merapat ke Istana

        Namun, kendati tak? ada pembicaraan soal menteri. Tetapi, iamengakui ada pembicaraan ihwal kemungkinan untuk Gerindra bergabung dengan koalisi atau masuk dalam pemerintahan Jokowi. Bahkan, ia mengatakan ajakan tersebut bahkan datang dari lingkup Istana.

        ?Pembicaraan itu memang ada dan kita tidak bisa pungkiri bahwa ada pembicaraan ada pemikiran di sekitar istana untuk itu," katanya.

        Sambungnya, "Sekali lagi, kita tidak serta merta menerima tawaran itu sebagai sebuah, tidak. Karena sekali lagi kita merasa 2019 dalam pilpres kemaren kita adalah kompetitor yang bersebrangan dengan Jokowi dan seterusnya,? tambah dia.

        Terkait tawaran itu, ia mengatakan partainya belum memberikan respons lebih jauh. Bahkan, ia mengatakan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto pun masih menimbang hal tersebut.

        ?Sampai sekarang Pak Prabowo sebagai ketua dewan pembina belum ambil keputusan tentang apakah kita mau berkoalisi atau kita berada di dalam oposisi," ucapnya.

        Tambah dia. "Terhadap pembicaraan itu Pak Prabowo merasa bahwa kita ini adalah kekuatan parpol yang justru bersebrangan dengan Pak Jokowi atau menjadi kompetitor Pak Jokowi dalam pilpres yang lampau, sehingga beliau terhadap tawaran itu berpikir kalau sampai iya kalau ini benar bahwa ini adalah panggilan negara tugas negara,? tukasnya..

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: