Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Petisi Online Berbunyi AS Harus Bebaskan Taiwan Mendadak Muncul

        Petisi Online Berbunyi AS Harus Bebaskan Taiwan Mendadak Muncul Kredit Foto: Foto/REUTERS/Eason Lam
        Warta Ekonomi, Washington -

        Petisi tiba-tiba muncul yang diunggah di situs petisi Gedung Putih, petitions.whitehouse.gov. Dalam pertisi tersebut mendesak Amerika Serikat untuk mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Petisi yang dibuat sejak 7 Oktober itu telah memperoleh lebih dari 100.000 tanda tangan pada akhir pekan lalu.

        Tanda tangan yang dibuat sudah melampui ambang batas yang diperlukan untuk mendapat tanggapan resmi dari administrasi Donald Trump dalam 60 hari. Tetapi, sampai saat ini Gedung Putih belum memberikan respons.

        Petisi diunggah seseorang dengan inisial "K.W.". "Menyerukan agar AS mengakui Taiwan negara pulau yang memerintah sendiri secara mandiri selama 60 tahun, sekarang," bunyi petisi tersebut, seperti dikutip Fox News, Senin (14/10/2019).

        Petisi tersebut tertuliskan Taiwan model bagi negara-negara Asia lainnya untuk mengikutinya, setelah beralih dari kediktatoran menjadi demokrasi pada tahun 1996 tanpa pertumpahan darah, ketika memilih untuk pemilihan presiden pertama.

        Baca Juga: Duh! Video Masturbasi Aktor Berprestasi Taiwan Beredar

        "Taiwan adalah pemimpin dan mitra bagi Amerika Serikat, memberikan bantuan kepada negara-negara lain dengan bantuan kemanusiaan dan tim penyelamat selama bencana. Itu juga merupakan mitra strategis di Pasifik, dan sekutu penting dalam membantu menahan China," lanjut bunyi petisi tersebut.

        Petisi tersebut ada di tengah tekanan yang meningkat dari China daratan, yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya. Pada beberapa tahun terakhir, China sudah merampas beberapa sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa melalui taktik yang dijuluki oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen sebagai "diplomasi dolar".

        Saat pidato Hari Nasional pekan lalu, Tsai menegur tawaran China tentang formula satu negara, dua sistem untuk menyatukan Taiwan dengan China, dengan mengatakan bahwa kerangka kerja seperti itu telah membawa Hong Kong ke ambang kekacauan.

        Kini, hanya ada 15 negara kebanyakan kecil dan miskin yang mengakui Taiwan. Sekitar 180 negara mengakui China, yang sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia menawarkan bujukan yang murah hati sebagai imbalan atas hubungan diplomatik formal, jauh melampaui yang dapat ditawarkan Taiwan.

        Diketahui, Taiwan bergantung pada AS untuk dukungan, termasuk senjata untuk mempertahankan diri melawan China. Pemerintahan Donald Trump usai menyetujui penjualan sejumlah paket senjata, termasuk jet tempur F-16 terbaru, dan menandatangani undang-undang yang mendorong kunjungan tingkat tinggi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Bagikan Artikel: