Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Suriah Perintahkan Kelompok Kurdi untuk Serang Turki

        Pemerintah Suriah Perintahkan Kelompok Kurdi untuk Serang Turki Kredit Foto: Foto: AFP.
        Warta Ekonomi, Damaskus -

        Kelompok Kurdi di Suriah menjelaskan jika pemerintah Suriah telah setuju untuk mengirimkan tentara ke perbatasan utara untuk mencoba menghambat ofensif Turki terhadap milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi.

        Menurut media pemerintah Suriah menyebut jika pasukan pemerintah telah dikerahkan ke perbatasan utara. Langkah itu diambil mengikuti keputusan Amerika Serikat (AS) yang menarik semua pasukannya yang tersisa dari daerah itu karena situasi "tidak dapat dipertahankan" di sana.

        Serangan yang dilakukan Turki, yang diluncurkan pekan lalu, ditujukan untuk memaksa pasukan Kurdi keluar dari sepanjang daerah perbatasan.

        Beberapa wilayah di bawah kendali Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, sekutu utama AS di wilayah itu, telah dibombardir selama akhir pekan, dengan pasukan Turki memperoleh kemajuan di dua kota perbatasan utama.

        Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal dan Pengungsi Suriah Melonjak, Akibat Invasi Turki?

        Puluhan warga sipil dan pejuang dikabarkan tewas di kedua belah pihak. Serangan Turki dan penarikan pasukan AS dari utara Suriah telah menimbulkan kecaman internasional, karena SDF adalah sekutu utama Barat dalam pertempuran melawan IS di Suriah.

        Tetapi Turki melihat beberapa elemen kelompok Kurdi dalam pasukan tersebut sebagai teroris dan mengatakan mereka ingin mengusir mereka dari "zona aman" yang membentang sejauh 30 km ke Suriah.

        Turki berencana untuk memukimkan kembali lebih dari tiga juta pengungsi Suriah yang saat ini berada di Turki dalam zona tersebut. Banyak dari mereka bukan orang Kurdi. Para kritikus memperingatkan langkah ini bisa mengarah pada pembersihan etnis penduduk Kurdi setempat.

        Pemerintah yang dipimpin Kurdi di Suriah utara mengatakan tentara Suriah akan dikerahkan di sepanjang perbatasan sebagai bagian dari perjanjian antara pihaknya dengan Damaskus.

        Penempatan ini akan membantu SDF dalam menghadapi "agresi ini dan membebaskan daerah-daerah yang telah dimasuki tentara dan tentara bayaran Turki", terangnya dalam sebuah pernyataan yang dilansir BBC, Senin (14/10/2019).

        Langkah itu juga "membuka jalan untuk membebaskan sisa kota-kota Suriah yang diduduki oleh tentara Turki seperti Afrin", tambahnya.

        Baca Juga: Menlu Iran: Iran Akan Berdialog dengan Arab Saudi

        Kesepakatan itu merupakan perubahan signifikan dalam aliansi untuk Kurdi, setelah kehilangan perlindungan militer dari AS, mitra jangka panjang mereka di wilayah tersebut.

        Tak diketahui apa komitmen pemerintah Suriah dalam kesepakatan tersebut. Tetapi, Pimpinan SDF Mazloum Abdi mengakui "akan ada kompromi yang menyakitkan" dengan pemerintah Assad dan sekutu Rusia-nya.

        ?Kami tidak percaya janji mereka. Sejujurnya, sulit untuk mengetahui siapa yang harus dipercaya," tulis Abdi dalam sebuah artikel di majalan Foreign Policy.

        "Tetapi jika kita harus memilih antara kompromi dan genosida rakyat kita, kita pasti akan memilih kehidupan untuk rakyat kita."

        Kesepakatan tersebut dibuat menyusul langkah mengejutkan Presiden AS Donald Trump pekan lalu, untuk menarik puluhan tentaranya dari kantong di timur laut.?

        Hal tersebut secara efektif membuka jalan bagi operasi Turki melawan para pejuang Kurdi. Pada saat itu, SDF menyebut langkah tersebut sebagai "tikaman di belakang".

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: