Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Unjuk Rasa Memanas, Presiden Ekuador Ngalah Cabut Penghapusan Subsidi

        Unjuk Rasa Memanas, Presiden Ekuador Ngalah Cabut Penghapusan Subsidi Kredit Foto: Foto/REUTERS/Ivan Alvarado
        Warta Ekonomi, Quito, Ekuador -

        Unjuk rasa anti-pemerintah di Ekuador yang telah berlangsung beberapa hari membuat Presiden Lenin Moreno mencabut penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan tersebut muncul usai presiden bernegosiasi dengan para pemimpin adat untuk mengakhiri protes nasional.

        Diketahui, Moreno bersumpah untuk meninjau kembali dekrit kontroversialnya tentang pemotongan subsidi bahan bakar minyak yang telah memicu keresahan nasional.?Lewat negosiasi tersebut pemerintah Moreno akhirnya membatalkan dekrit kontroversialnya.?

        Baca Juga: Situasi Memanas, Para Demontran di Ekuador Culik 8 Petugas Polisi

        "Dengan perjanjian ini, mobilisasi...di seluruh Ekuador diakhiri dan kami berkomitmen untuk memulihkan perdamaian di negara ini," bunyi pernyataan bersama Moreno dan para pemimpin adat pada hari Minggu yang dilansir AFP, Senin (14/10/2019).

        Pada pernyataan bersama itu, pemerintah menjelaskan telah mencabut perintah untuk menghapus subsidi bahan bakar minyak.

        Moreno sudah membingkai berbagai langkah penghematan sebagai reformasi ekonomi dalam upaya untuk menerima pinjaman bailout dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk merombak ekonomi negara yang terbebani utang. Beberapa langkah Moreno itu telah mengakibatkan demonstrasi besar yang berubah menjadi kekerasan.?

        Pemotongan pada program yang dijalankan pemerintah untuk subsidi bahan bakar adalah titik tusuk yang pada awalnya menyebabkan ketegangan dan kemarahan pada populasi lokal.

        Berbagai organisasi hak asasi manusia setempat menyebutkan jumlah korban jiwa selama demo yang berujung pada kekerasan mencapai tujuh orang. Tetapi Kantor Presiden Moreno hanya mengakui jumlah korban tewas hanya dua orang. Laporan lainnya menyatakan hingga 1.000 orang terluka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: