Presiden Recep Tayyip Erdogan menjelaskan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bahwa Turki tidak akan mengumumkan gencatan senjata di timur laut Suriah dan tidak akan bernegosiasi dengan pasukan Kurdi dalam operasi militernya di wilayah itu.
Selasa kemarin, Turki masih melanjutkan serangannya terhadap milisi YPG Kurdi di utara Suriah terlepas dari sanksi AS dan berbagai seruan operasi militer itu dihentikan. Tentara Suriah yang didukung Rusia telah bergerak ke kota utama Manbij yang ditinggalkan oleh pasukan AS.
YPG, yang merupakan komponen utama pasukan milisi yang memerangi Negara Islam (IS), dipandang oleh Ankara sebagai kelompok teroris yang terkait dengan pemberontak separatis Kurdi di Turki.
Senin kemarin, Trump memberikan sanksi pada Turki untuk menghukumnya karena ofensif di utara Suriah. Sehari kemudian, pada Selasa seorang pejabat senior AS mengatakan Washington akan mengancam lebih banyak sanksi untuk membujuk Turki mencapai gencatan senjata dan menghentikan ofensifnya.
Baca Juga: Hadang Serangan Turki ke Suriah, Rusia Janji Beri Bala Bantuan
Foto: BBC.
Tetapi, mengomentari kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari Baku, Erdogan mengatakan serangan itu akan berlanjut sampai Turki mencapai tujuannya, dan menambahkan bahwa ia tidak khawatir tentang sanksi.
"Mereka mengatakan 'nyatakan gencatan senjata'. Kami tidak akan pernah mendeklarasikan gencatan senjata, ?kata Erdogan sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (16/10/2019).?
?Mereka menekan kami untuk menghentikan operasi. Mereka mengumumkan sanksi. Tujuan kami jelas. Kami tidak khawatir dengan sanksi apa pun,? katanya.
Erdogan menjelaskan jika dia telah menyampaikan kepada Trump dalam percakapan telepon awal pekan ini bahwa dia harus mengirim delegasi AS ke Ankara untuk membahas tuntutan mereka dan mencoba mencapai kesepakatan. Gedung Putih mengatakan pada Selasa bahwa Wakil Presiden Mike Pence akan bertemu dengan Erdogan di Ankara pada Kamis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: