Pelni Logistics, anak perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), menghadirkan solusi layanan logistik terintegrasi dalam?Indonesia Transport Supply Chain Logistic (ITSCL) 2019.
Pameran sektor logistik dan supply chain, yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta (16-18/10/2019), ini salah satu upaya PT Pelni guna memperkuat komitmennya untuk menjadi yang terdepan dalam industri pelayaran di Tanah Air.
Keikutsertaan Pelni Logistics dalam pameran ini dilatarbelakangi oleh optimismenya meraih pangsa pasar logistik yang terus bertumbuh di Tanah Air. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi (PMDN & PMA) selama triwulan II 2019, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencapai Rp34,5 triliun atau sekitar 17,2% dari total realisasi secara keseluruhan pada triwulan II 2019.
Baca Juga: LSM Bilang Kapal Pelni "Doyan" Buang Sampah di Laut, Mau Diapain Bu Susi?
Supply Chain Indonesia (SCI) memprediksi sektor logistik akan tumbuh sebesar 11,56% dari Rp797,3 triliun pada 2018 menjadi Rp889,4 triliun pada 2019.
Harry Boediarto, Direktur Usaha Angkutan Barang PT Pelni, menyatakan, sektor logistik memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya daya saing industri nasional. Berbekal jaringan terluas sebagai modal utama dan didukung dengan berbagai fasilitas dan layanan prima, PT Pelni optimis memperkuat posisinya di sektor logistik.
Lebih lanjut Harry menjelaskan, pihaknya turut memperkuat sektor logistik dengan layanan berbasis digital yang dapat diakses oleh konsumen melalui web (https://cargo.pelnilogistics.co.id) maupun aplikasi mobile yang dapat diunduh melalui Playstore. Melalui layanan berbasis digital ini, para konsumen dapat melihat informasi jadwal kapal, tarif pengiriman, dan pelacakan kargo.
"Konsumen hanya cukup memasukkan jumlah kontainer yang ingin dipesan, kemudian akan tampil jadwal kapal yang tersedia beserta biaya yang dibutuhkan,"?jelas Harry.
Di akhir pesanan nantinya, aplikasi secara otomatis akan mengirim kode pemesanan ke email pemesan untuk selanjutnya dilakukan pembayaran. Layanan digital ini memudahkan konsumen melakukan pemesanan kargo/kontainer lebih cepat, efisien, dan transparan. Selain itu, konsumen dapat melacak ketibaan barang kiriman ke lokasi tujuan.
Harry juga mengungkapkan, untuk sektor logistik, saat ini Pelni diberikan tanggung jawab oleh pemerintah untuk menjalankan enam angkutan tol laut dengan spesifikasi angkutan kontainer dan dua kapal ternak bersubsidi.
Jalur tol laut sebagai fasilitas pendukung dalam pengiriman logistikdiharapkan memperlancar distribusi barang, sehingga membantu upaya pemerintah dalam mengurangi disparitas harga antarwilayah, serta memperkuat konektivitas antarpulau di Indonesia.
Baca Juga: Kapal Kargo Terbalik di Pantai AS, 4 Kru Selamat Usai Terjebak Selama Sehari
Melihat pertumbuhan kinerja PT Pelni, sektor logistik mengalami pertumbuhan signifikan dalam empat tahun terakhir. Itu dapat dilihat dari angka pertumbuhan armada seperti angkutan kontainer yang semakin produktif sejak menjalani penugasan tol laut pada 2015, yakni berhasil mengangkut sebanyak 12.501 kontainer, 2016 sebanyak 14.427 kontainer, 2017 menjadi 15.529 kontainer, dan 2018 menjadi 23.083 kontainer.
Selain itu, Pelni mengoperasikan 26 kapal penumpang yang menyinggahi lebih dari 95 pelabuhan kapal penumpang, serta lebih dari 300 pelabuhan kapal perintis dengan 46 kantor cabang di seluruh Indonesia termasuk wilayah terpencil yang memiliki keterbatasan akses transportasi. Di masa mendatang, Pelni akan memfokuskan usaha pada sektor logistik dan perdagangan sebagaimana yang dituangkan dalam RJPP Pelni 2020-2024.
"Melalui tagline 'Redpack', yang merupakan akronim dari responsibility & excellent delivery, kami terus berupaya menghadirkan layanan terbaik kepada para konsumen," pungkas Harry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti