Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selalu Bawa-Bawa China, Pak Jokowi Sudah Tepat Tendang Luhut!!

        Selalu Bawa-Bawa China, Pak Jokowi Sudah Tepat Tendang Luhut!! Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Syaroni megapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mencari nama-nama baru untuk menduduki kursi menteri di Kabinet Kerja Jilid II.?

        "Diharapkan Jokowi konsisten menghadirkan figur-figur baru. Kalau pun tetap mempertahankan figur lama haruslah yang terbukti konstribusinya. Figur lama yang hanya menjadi beban harus disingkirkan," katanya kepada wartawan, Selasa (22/10/2019).

        Baca Juga: Pak Jokowi, Lebih Baik Luhut Gak Usah Masuk Kabinet Lagi, Terlalu...

        Baca Juga: Gerindra Masuk Gerbong Jokowi, Luhut Tak Kasih Restu?

        Lanjutnya, ia mengatakan di antara figur lama yang harus diganti ialah Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala KSP, Menko Polhukam, dan Menko Kemaritiman.

        Menurut dia, rekam jejak luhut selama bercokol di Kabinet Kerja Jilid I lebih banyak merugikan. Bahkan, ia mengatakan Luhut selalu menawarkan solusi yang melibatkan China untuk mengatasi masalah bangsa. Seperti, dalam kasus tekornya BPJS Kesehatan, LBP menawarkan asuransi China.

        Selain itu, ia mengatakan Luhut juga terlihat mementingkan bisnisnya sendiri. Seperti kepindahan kantor Pertamina ke gedung miliknya.

        "Bisnis LBP boleh moncer. Punya gedung super mewah. Punya penyewa yang bonafid sekelas BUMN Pertamina. Namun kondisi suram terlihat pada bidang kerja kemaritiman yang diembannya," tukasnya.

        Kemudian, yang menjadi cacat Luhut dalam pemerintahan yakni keputusan impor garam. Kegagalan lainnya, Luhut juga dinilai gagal mewujudkan tol laut, gagal meningkatkan produksi minyak dan gas, kunjungan wisatawan asing masih di bawah Thailand, Malaysia dan Singapura dan gagal fokus pada bidang kerjanya, karena LBP gemar mengurusi bidang kementerian lainnya.

        "Sudah tepat kiranya jika Presiden Jokowi menendang LBP dari pusaran kekuasaan," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: