Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habis Diperingatkan BEI, Gerak Saham Real Estate Ini Langsung Ambruk!

        Habis Diperingatkan BEI, Gerak Saham Real Estate Ini Langsung Ambruk! Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) memperingatkan pelaku pasar modal untuk cermat dalam mengambil keputusan investasi atas saham PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA). Pasalnya, BEI menilai ada kenaikan harga signifikan atas saham NZIA.?

        Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan, mengungkapkan bahwa dengan adanya peningkatan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA), BEI mengimbau investor untuk mencermati perkembangan pola transaksi dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi dari perusahaan yang bersangkutan.

        Baca Juga: Yah! Kok Investor Sayonara ke Saham ABBA?

        "Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," tegas Lidia secara tertulis, Jakarta, Rabu (23/10/2019).?

        Baca Juga: Jabatan Menteri BUMN Digenggam, Saham Milik Erick Thohir Empot-Empotan!

        Melansir dari RTI, riwayat perdagangan saham NZIA tercatat mengalami kenaikan hingga 19,23% dalam sepekan terakhir atau setara dengan kenaikan 275,76% dalam sebulan terakhir. Namun, usai BEI mengumumkan status UMA atas saham NZIA pada Selasa (22/10/2019), saham emiten real estat ini seketika rambruk.

        Saha NZIA langsung meluncur ke zona merah sesaat setelah pembukaan pasar. Terhitung sampai dengan pukul 14.15 WIB, saham NZIA menyentuh level terendahnya di Rp1.020 per saham atau minus 20,93%. Nilai asing beli bersih atas saham tersebut pun menipis, yakni hanya sekitar Rp310,00 ribu.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: