Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berlian dan Gajah Memiliki Peran Tentukan Pemenang Pemilu Bostwana, Kok Bisa?

        Berlian dan Gajah Memiliki Peran Tentukan Pemenang Pemilu Bostwana, Kok Bisa? Kredit Foto: (Foto: Reuters)
        Warta Ekonomi, GABORONE -

        Berlian dan gajah pada laporan BBC dikatakan mempunyai peran penting dalam menentukan pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) Bostwanana yang akan berlangsung pada 23 Oktober 2019. Kelompok yang berkuasa Partai Demokratik Botswana (BDP) selalu menang setiap pemilihan umum di Botswana sejak kemerdekaan pada tahun 1966, tetapi tahun ini besar kemungkinan akan terjadi perubahan.

        Tiga partai oposisi telah bergabung di bawah Payung Perubahan Demokratik (UDC). Mereka menawarkan manifesto yang menjanjikan 100.000 pekerjaan. Di negara di mana lebih dari 20% penduduknya menganggur, dan terjadi peningkatan kekhawatiran terhadap "para pendatang", ini merupakan sebuah tawaran yang menarik.

        Wakil presiden UDC Dumelang Saleshando menuturkan bahwa perdebatannya adalah "tentang ekonomi yang tidak melibatkan warga negaranya".

        "Jika Anda melihat bisnis konstruksi, itu adalah sebuah sektor yang didominasi China. Jika Anda mengamati bisnis eceran, Asia mendominasi tidak ada satu pun industri negara ini yang dikuasai Botswana kecuali sektor informal."

        Baca Juga: Soal Perjanjian Baru Turki-Rusia, Iran Sebut. . .

        Negara yang dibangun dari berlian

        Botswana kerap kali disebut sebagai cerita sukses Afrika - kemerdekaannya dicapai tanpa pertumpahan darah, tidak pernah mengalami perang saudara dan pemilunya biasanya tidak diwarnai kekerasan.

        Banyak keberuntungan Botswana dikarenakan berlian. Empat tambang di negara Afrika bagian selatan ini menghasilkan berlian berkualitas tinggi dalam jumlah terbesar. Botswana berbagi andilnya dalam industri ini dengan De Beers, dengan komposisisi saham 50-50. Perusahaan ini menyatakan diri sebagai "perusahaan berlian terkemuka dunia".?

        Kesepakatan tersebut memberikan keuntungan pemerintah sebesar US$3,5 miliar atau Rp49 triliun tahun lalu dan perdagangannya merupakan 40% dari keseluruhan ekonomi negara. Dana yang didapat dipakai untuk membangun jalan, sekolah dan rumah sakit. Tetapi setelah lebih dari 50 tahun, banyak orang mulai berpikir bahwa mereka seharusnya mendapatkan bagian dalam jumlah lebih besar.

        Tahun ini, desas-desus adanya korupsi turut meningkatkan rasa curiga.?Kerja sama dengan De Beers akan diperbarui pada tahun 2020 dan ini menjadi topik besar dalam pemilu. Dalam acara debat yang diadakan BBC, pertanyaan pertama yang dilontarkan adalah apakah mungkin dicapai perjanjian yang lebih baik. Tingkat ketidakseimbangan pemasukan Botswana adalah salah satu yang tertinggi di dunia, menurut Bank Dunia, dan penduduknya memang mulai mempertanyakannya.??

        Baca Juga: Sepakat, Turki-Rusia Bakal Pindahkan Milisi Kurdi dan Gelar Patroli Gabungan

        Kelebihan populasi gajah

        Botswana kemungkinan menjadi satu-satunya negara di dunia di mana gajah adalah masalah penting pemilu.

        Karena sedikitnya jumlah penduduk dan besarnya kawanan gajah di Afrika, konflik manusia-binatang menjadi masalah sehari-hari. Di bawah presiden sebelumnya, Presiden Ian Khama, Botswana menjadi panutan konservasi.?

        Pemerintahannya dipuji dunia karena menerapkan langkah pencegahan perburuan yang efektif, melarang perburuan dan menjadikan negara tersebut menjadi suaka gajah terbesar di Afrika. Gajah adalah binatang yang cerdas dan sebagian pindah ke Botswana untuk mendapatkan keuntungan dari lingkungannya yang lebih baik. Tetapi ada harga yang harus dibayar.

        Adanya jumlah kawanan gajah sebanyak 140.000, populasi gajah sudah melampaui daya tampung tempat hidupnya. Manusia meninggal terinjak-injak, tanaman pangan hancur dalam satu hari dan pemerintah semakin tidak menyukai jika pihak asing mendikte. Presiden Mokgweetsi Masisi sepertinya tidak terlalu mengkhawatirkan pandangan dunia terhadap pendahulunya. Dia mengusulkan kepada Inggris agar mencoba hidup bersama gajah di Botswana jika mereka memang begitu menyukai binatang tersebut.

        Presiden baru telah mencabut larangan berburu. Ini menimbulkan kontroversi tetapi sepertinya ini adalah keputusan yang sangat populer ketika BBC menanyakan para penduduk di jalan-jalan Gaborone.

        Baca Juga: Diserbu Orang Jerman dan Uni Eropa, Jajanan RI Kantongi Rp211,86 M

        "Terjadi konflik antara gajah dan manusia, mereka membunuh manusia. Jadi saya pikir membunuh gajah adalah sebuah ide yang baik," kata Albert Lebala.

        Keorapetse Mpolokang sepakat: "Mereka banyak merusak tanaman pangan, terutama saat musim membajak."

        Seorang perempuan muda setuju dengan pandangan presiden: "Jika negara-negara lain ingin menyampaikan pandangan terkait dengan kebijakan kami mencabut larangan berburu, mereka pertama-tama harus berkunjung ke negara kami dan melihat pengaruh gajah pada orang-orang kami."

        Isu terkait gajah menjadi salah satu penyebab masalah besar antara Presiden Masisi dan mantan Presiden Ian Khama, anak laki-laki pendiri negara dan masih merupakan seorang pemimpin yang penting di Botswana bagian tengah. Masisi mendukung perburuan gajah, sementara Khama membuat Botswana menjadi panutan konservasi.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: