Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan Partai disarankan untuk menjadi barisan oposisi usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan jajaran kabinetnya.
Menurut dia, Demokrat harus menerima keputusan Jokowi terkait penyusunan kabinet. Ia menyarankan agar Demokrat berada di barisan oposisi bersama PKS.
"Harus terima. Karena di politik memang harus terima kenyataan. Harus sabar. Tak boleh marah. Harusnya Demokrat beroposisi saja," katanya kepada wartawan, Jumat (25/10/2019).
Baca Juga: Kader Demokrat Tak Jadi Pilihan Jokowi, Usaha SBY Sia-Sia?
Baca Juga: Adik Politisi PDIP Jadi Jaksa Agung, Alasan Jokowi Gak Nyangka!
"Menjadi oposisi bisa lebih mulia daripada berkoalisi dengan Jokowi," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan posisi politik partai akan ditentukan melalui pidato sang ketum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
?Sambil menunggu pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat berkaitan dengan posisi serta peran PD lima tahun ke depan, baik dalam kehidupan politik maupun pembangunan bangsa, diinstruksikan sekali lagi agar para kader partai tidak mengeluarkan sikap dan pernyataannya sendiri-sendiri," tutur Hinca.
Jauh sebelumnya, Waketum Gerindra Arief Poyuono memprediksi Demokrat tidak akan diterima oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri apabila mendukung Jokowi. Poyuono bilang Demokrat selalu 'main aman'. "Sudahlah, SBY ini akan jadi aswatama di perpolitikan Indonesia," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil