Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Implementasi B30 Semakin Dekat, Ini Kuota Biodieselnya!

        Implementasi B30 Semakin Dekat, Ini Kuota Biodieselnya! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Euforia peningkatan pencampuran biodiesel sebesar 10% menjadi B20 di Malaysia dan B30 di Indonesia tahun depan akan sangat berdampak terhadap penyerapan volume produksi biodiesel dan persediaan minyak sawit nasional dan global.

        Semakin tinggi tingkat pencampuran bahan bakar dengan biodiesel yang ditargetkan maka penetrasi pasar biodiesel di kedua negara tersebut akan meningkat dan ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil akan berkurang. Pemerintah Indonesia telah menyediakan kuota biodiesel sebanyak 9,06 juta kiloliter untuk 18 perusahaan pada periode Januari-Desember 2020 mendatang, yang mana jumlah ini 45% lebih tinggi dibandingkan kuota biodiesel tahun 2019 yang hanya 6,60 juta kiloliter.

        Semakin tinggi blending rate yang ditetapkan untuk awal tahun depan, diperkirakan dapat menyerap 8-9 juta ton crude palm oil (CPO) atau sekitar 18-20% dari total produksi CPO tahunan atau dua kali lebih banyak dibandingkan stok CPO saat ini. Stok minyak sawit mentah di Indonesia hingga akhir Agustus ini tercatat mencapai 4,80 juta ton.

        Baca Juga: Balitbang ESDM Lakukan Uji Kemampuan B30 di Suhu Dingin. Begini Hasilnya

        Keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan campuran biodiesel B30 akan dipasok oleh 46 entitas ke 18 perusahaan sepanjang tahun depan.

        PT Pertamina (Persero) yang berada di bawah naungan BUMN akan menerima alokasi terbesar sebesar 8,832 juta kiloliter atau 87% dari total biodiesel yang sudah disiapkan pemerintah. Sementara itu, Pertamina memperoleh pasokan dari 18 industri sawit nasional dengan supply terbesar berasal dari PT Wilmar Nabati Indonesia sebanyak 1,373 juta kiloliter; PT Wilmar Bioenergi Indonesia 1,148 juta kiloliter; PT Musim Mas 1,035 juta kiloliter; dan PT Bayas Biofuels 861.018 kiloliter.

        Jika program biodiesel Indonesia diterapkan sepenuhnya, penggunaan minyak sawit di pasar domestik dapat meningkat hingga lebih dari 60% dibandingkan tahun ini yang 40-50%. Permintaan CPO global diperkirakan mencapai 36 juta ton pada akhir 2019 nanti.

        Stabilitas tingkat campuran biodiesel dengan bahan bakar fosil selama satu hingga dua tahun ke depan akan mendorong volume penyerapan minyak sawit domestik dan mengurangi pasokan ekspor sehingga prospek peningkatan harga CPO semakin jelas.

        Pada tahun 2018, dari total 60% permintaan ekspor, hanya terdapat 2,39% atau 829.000 ton ekspor biodiesel. Proporsi ekspor biodiesel pada tahun 2019 diperkirakan turun 1% dan akan lebih rendah lagi pada tahun mendatang yang hanya 0,54%.

        Karena mandat B20 ditingkatkan menjadi B30, penggunaan diesel (bahan bakar fosil) akan semakin berkurang. Pada 2018, tercatat sebanyak 25 juta kiloliter diesel telah digunakan selanjutnya berkurang menjadi 23,72 kiloliter pada 2019, dan diproyeksikan menjadi 22,40 juta kiloliter pada 2020 akibat tergantikan campuran biodiesel.

        Dampak keseluruhan dari persentase penggunaan CPO yang lebih tinggi dalam mandat B30 diperkirakan akan memangkas jumlah stok dari 4,80 juta ton menjadi 3,50 juta ton pada akhir Juni 2020. Penurunan jumlah stok ini juga diperparah oleh kondisi cuaca kering yang terjadi di Indonesia sejak dua bulan sebelumnya.

        Perusahaan

        Alokasi (dalam kiloliter)

        PT Pertamina

        8.382.300

        PT AKR Corp.

        498.683

        PT ExxonMobil Lubricants Indonesia

        139.631

        PT Jasatama Petroindo

        63.000

        PT Petro Andalan Nusantara

        201.825

        PT Shell Indonesia

        30.220

        PT Cosmic Indonesia

        11.694

        PT Cosmic Petroleum Nusantara

        29.715

        PT Energi Coal Prima

        91.976

        PT Gasemas

        60.318

        PT Jagad Energy

        5.040

        PT Petro Energi Samudera

        4.500

        PT Baria Bulk Terminal

        12.600

        PT Mitra Andalan Batam

        4.085

        PT Yavindo Sumber Persada

        7.200

        PT Sinaralam Dutaperdana II

        30.000

        PT Syuria Bahtera Harapan Mandiri

        890

        PT Kalimantan Sumber Energi

        16.454

        Total

        9.590.131

        Tabel Alokasi B30 Periode Januari-Desember 2020

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: