Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Ribuan Massa di Hong Kong Lakukan Demonstrasi

        Usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Ribuan Massa di Hong Kong Lakukan Demonstrasi Kredit Foto: (Foto : Reuters)
        Warta Ekonomi, Hong Kong -

        Pihak kepolisian Hong Kong terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan ribuan para demonstran. Para pengunjuk rasa banyak yang memakai masker wajah terlarang dan berkumpul di distrik wisata yang terletak di depan Pelabuhan Kowloon, pada Minggu (27/10). Aksi demonstrasi tersebut dilakukan untuk mengecam kebrutalan polisi yang dirasakan demonstran selama berbulan-bulan kerusuhan.

        Kepolisian anti huru-hara datang lebih dulu, memperingatkan para pengunjuk rasa untuk meninggalkan distrik wisata Tsim Sha Tsui, di seberang Peninsula Hotel era kolonial Inggris. Para personil kepolisian membentuk barikade dan memblokir lalu lintas di arteri utama Nathan Road. Jumlah pengunjuk rasa meningkat dari menit ke menit. Tetapi, banyak yang melarikan diri setelah gas air mata dan semprotan merica ditembakkan.

        Para personil kepolisian menahan beberapa pengunjuk rasa ketika mereka berkumpul, banyak yang meneriakkan kata-kata kotor sementara polisi menggunakan pengeras suara untuk memperingatkan yang lain. Kerumunan di tepi pantai sebagian besar telah bubar setelah beberapa jam dan beberapa menuju utara ke Nathan Road, di mana banyak toko-toko merek mewah telah tutup.

        Polisi berdiri di sana dengan membawa tongkat, di tengah bentrokan kecil dengan pengunjuk rasa.

        Seruan para pengunjuk rasa juga untuk melindungi muslim, jurnalis, dan rakyat.

        Neriam air polisi mengarahkan semburan air berwarna biru ke sekelompok kecil orang di luar sebuah masjid selama protes di Tsim Sha Tsui, Minggu lalu, menuai kritik dari beberapa komunitas muslim.

        Billy (26), seorang salesman, yang tidak ingin menyebutkan nama lengkapnya, mengatakan dia datang pada hari Minggu karena dia marah pada penyemprotan masjid.

        "Orang-orang Hong Kong, terlepas dari agama kami ... kami datang ke sini untuk mengatakan tidak kepada pemerintah totaliter kami," katanya kepada Reuters, melansir VOA Indonesia, Minggu (27/10/2019).

        Ia menambahkan ingin memprotes secara damai. "Saya memiliki sedikit ketakutan karena polisi kita terkadang mereka tidak terkendali dan mereka mengancam keselamatan rakyat kita," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: