Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gaji CEO Sentuh Angka Miliaran, Pantaskah Demikian?

        Gaji CEO Sentuh Angka Miliaran, Pantaskah Demikian? Kredit Foto: Unsplash/Hunters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jika membicarakan tentang seorang CEO, bukan hanya tanggung jawab pekerjaan yang langsung terlintas, melainkan juga perihal gaji. Tentu besar dong ya gaji seorang CEO? Apalagi, perusahaan ternama?

        Sebut saja, belakangan ini gaji CEO Microsoft Satya Nadella yang mengalami kenaikan. Usut punya usut, ternyata gaji Nadella menyentuh angka US$42,9 juta atau sekitar Rp607,6 miliar.

        Baca Juga: CEO Microsoft Terima Kenaikan Gaji, Jumlahnya Bikin Gigit Jari

        Selanjutnya ada CEO Disney, Bob Iger. Ia digadang-gadang memiliki gaji yang super fantastis, yakni sebesar US$66 juta. Bahkan, angka tersebut setara dengan lebih dari 1.000 kali lipat gaji rata-rata karyawan Disney.

        Namun, di lain sisi, juga ada CEO perusahaan ternama yang tidak menerima gaji sebesar mereka. Apa yang menjadi pertimbangan sebenarnya?

        Melansir dari CNN Business (29/10/2019), pada tahun 2018, total kompensasi rata-rata untuk CEO S&P 500 naik 4% menjadi US$12,3 juta. Biasanya, CEO kelas atas dari perusahaan itu dibayar lebih dari US$22 juta, sementara mereka yang di kelas bawah dibayar sekitar US$6 juta.

        Baca Juga: Ketahuan Terima Gaji Lebih, CEO Nissan Undurkan Diri

        Salah satu pertimbangan utama yang menentukan berapa banyak CEO harus dibayar adalah apa yang perusahaan lain bayar. Selain itu, para dewan juga akan mempertimbangkan apakah seseorang tersebut baru akan menjadi CEO untuk pertama kalinya, atau sudah berpengalaman. Biasanya, CEO yang belum berpengalaman akan disamakan dengan bayaran CEO kelas bawah.

        Selain itu, CEO yang berasal dari internal perusahaan dibayar lebih murah dibandingkan dengan CEO dari orang luar.

        Baca Juga: 34 Perusahaan Terbaik dan Gaji Tertinggi di Indonesia, Fresh Graduate Coba Lamar di Sini!

        "Anda harus memulai dengan memberi mereka gaji di bawah kisaran pasar. Ini adalah langkah besar bagi mereka, tetapi cukup murah untuk seseorang tanpa pengalaman CEO. Dan kamu tidak memiliki penghargaan gaji penuh. Itu sudah ada di perusahaan. Mereka tidak akan pergi," kata CEO Farient Advisors Robin Ferracone.

        Menurut CEO Pearl Meyer David Swinford, dewan yang mencari CEO di luar akan menginginkan komoditas yang terbukti. Dengan begitu, gaji yang dibayarkan akan lebih mahal karena CEO yang berpengalaman ingin dibayar di atas rata-rata.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: