Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gunakan Behel Ini, Gigi Rapi Tanpa Rasa Sakit

        Gunakan Behel Ini, Gigi Rapi Tanpa Rasa Sakit Kredit Foto: Pixabay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Behel transparan yang kini tengah marak, dipandang sebagai solusi mendapatkan gigi yang rapi tanpa rasa sakit dan diklaim lebih terjangkau. Namun, ada beberapa hal yang harus perhatikan, apa saja? Sebelumnya pemasangan behel atau kawat gigi identik dengan rasa sakit pada rongga mulut belum lagi kesulitan makan akibat rasa sakit yang diderita.

        Individu juga harus bolak balik ke dokter gigi untuk kontrol atau mengganti karet behel. Waktu pemakaian kawat gigi juga relatif panjang. Seiring berkembangnya teknologi, proses perawatan untuk meratakan gigi kini menjadi lebih mudah dan tanpa rasa sakit yakni dengan menggunakan invisible braces atau behel transparan.?

        Invisible braces atau behel transparan yang dikenal dengan nama Invisalign. Tidak seperti kawat gigi, Invisalign terbuat dari plastik khusus sehingga ketika digunakan hampir tidak terlihat. Behel trasnparan yang juga dikenal dengan sebutan aligners ini juga mudah dilepas, check up cukup dua bulan sekali, dan lebih bisa diprediksi kapan gigi akan rapi.

        Pasien nantinya akan diminta untuk mengganti plastik beningnya seminggu sekali sesuai dengan jumlah plastik yang diberikan. "Jadi untuk kasus ringan bisa butuh kurang dari 20 plastik. Tapi kasus berat bisa sampai 60 plastik. Jadi memang tergantung kompleksitasnya,? ujar Spesialis ortodonsia RS Pondok Indah drg. Irwin.

        Baca Juga: Zenyum Hadirkan Perawatan Gigi Berbasis Teknologi di Indonesia

        Di luar kecanggihannya, biaya pemasangan Invisalign ini cukup tinggi yaitu sekitar 5000 USD atau sekitar Rp 70.3 juta. Namun jangan kecil hati dulu, sebab beberapa perusahaan startup penyedia behel transparan menawarkan produknya dengan harga yang lebih terjangkau. Seperti Zenyum misalnya.

        Berbagai inovasi teknologi yang dihadirkan perusahaan ini mencakup intraoral scanner yang digunakan untuk mendokumentasikan struktur gigi secara 3D serta mesin cetak 3D yang digunakan dalam pembuatan invisible braces dengan bentuk dan fungsi yang lebih baik dibandingkan kawat gigi biasa.

        Demi memfasilitasi pelanggan untuk berkonsultasi dengan mitra dokter giginya, perusahaan ini menciptakan aplikasi tersendiri. ?Aplikasi Zenyum turut menyediakan pengingat untuk jadwal penggantian aligner serta melacak perkembangan sejak awal hingga akhir penggunaan invisible braces Zenyum,? kata Niclas Hildebrand, Chief of Staff Zenyum.

        Tidak mau kalah, brand penyedia aligners lainnya adalah Rata.id. Di website resminya tertulis: ?Ratakan gigi tanpa kawat gigi, transpran, terprogram, 80% lebih terjangkau dibanding kawat gigi?. Brand ini bahkan mengendorse selebriti papan atas seperti Raline Shah, Nagita Slavina, dan Farah Quinn lengkap dengan testimoni yang diberikan sebagai hasil dari pemakaian.

        Tidak Semua Kasus Bisa Ditangani

        Menurut pandangan Drg. Adianti, MDSc.,Sp.Ort., behel transparan memang dapat menjadi opsi untuk pasien yang ingin melakukan perawatan ortodonti. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa untuk beberapa merek behel transpran ada keterbatasan kasus yang dapat dikerjakan.

        ?Misalnya kalau kasus gigi berjejal yang parah, tidak selalu bisa diselesaikan dengan behel transparan. Atas kasus yang memerlukan alat tambahan untuk mengoreksi kebiasaan buruk yang menjadi penyebab maloklusi (gigi berantakan) tersebut. Kebiasaan buruk seperti pola penelanan yang salah perlu alat tambahan,? terang drg. Adianti.

        Baca Juga: Awas! Malas Rawat Kesehatan Gigi dan Mulut Sebabkan 4 Masalah Ini

        Diakui Niclas, Zenyum hanya berfokus melakukan perawatan perataan gigi untuk kasus yang bersifat mild hingga moderate. Sehingga jika ada kasus di luar itu maka pihaknya tidak menyarankan untuk menggunakan Zenyum. ?Tim dokter gigi kami akan menilai apakah pasien bisa memakai Zenyum lewat beberapa tahap yang dilakukan,? ujarnya.

        Drg. Adianti menyarankan agar pasien mengetahui betul diagnosa dan rencana perawatan gigi yang akan dijalankan, sebelum memutuskan memakai behel transparan untuk perawatan gigi. Ia juga menekankan bahwa efektifitas dari behel transparan amat bergantung pada kerja sama pasien untuk rutin memakainya. ?Jadi ikuti aturan yang diberikan, misalnya kalau mau makan dibuka nanti jangan lupa untuk dipakai lagi agar hasilnya bisa optimal,? pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Shelma Rachmahyanti
        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: