Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ASN Dilarang Bercadar dan Cingkrang, Nasdem: Negara Punya Aturan, Gak Mau? Pilih Kerjaan Lain

        ASN Dilarang Bercadar dan Cingkrang, Nasdem: Negara Punya Aturan, Gak Mau? Pilih Kerjaan Lain Kredit Foto: (Foto: Ist)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menegaskan partainya tidak ikur berdebat soal cadar, celana cingkrang dan radikal. Namun, ia mengaku punya pendapat pribadi soal hal tersebut.

        Ia menjelaskan bahwa Nasdem adalah partai nasionalis yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan di Indonesia.

        "Tapi kami juga minta komitmen dari kawan-kawan partai politik yang berbasis agama seperti kemarin kami bertemu PKS, kami minta kesepakatan dari kawan-kawan parpol untuk bisa bersama-sama menjaga NKRI dengan menjunjung tinggi nilai kebangsaan," katanya saat menjadi bintang tamu dalam acara ILC TV One bertema, Selasa (5/11/2019) malam.

        Baca Juga: Lempar Isu Cadar-Celana Cingkrang, PDIP Puji-Puji Menag

        Baca Juga: Soal Cadar dan Celana Cingkrang, Komentar Yusuf Mansur Mantap!

        Lanjutnya, ia mengatakan bahwa Nasdem tidak masuk ke dalam pembahasan terkait cadar atau celana cingkrang.

        "Yang ingin kami tegaskan adalah bahwa agama itu punya aturan. Tapi state, negara juga punya aturan," ucap dia.

        "Sehingga memang kita harus saling hormat-menghormati. Harus tahu bahwa kalau ingin bernegara ya memang harus ikut aturan negara, kalau ingin beragama ya ikut aturan agama," tambahnya.

        Ia pun berpendapat bahwa apabila negara mengatur bahwa ASN tidak boleh memakai cadar, maka yang bersangkutan lebih baik keluar.

        "Pilih pekerjaan lain yang memang bisa bercadar, misalnya seperti itu," ujarnya.

        Menurut dia, ASN adalah pelayan masyarakat sehingga rakyat perlu tahu siapa orang yang melayaninya.

        "Teman-teman yang pakai cadar, saya menghargai bahwa itu hak pribadi. Tapi perlu dipahami juga bahwa menjadi ASN itu pelayan masyarakat, dia harus melayani masyarakat. Nah kalau enggak kelihatan siapa yang melayani, kan yang dilayani juga takut, ini juga yang menjadi problem," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: