Trump dan Situasi Hong Kong yang Mencekam Jadi Kunci Keputusan Investasi Global
Bursa saham mengawali pergerakan dengan penguatan terbatas pada Selasa (12/11/2019) seiring dengan berbagai sentimen yang menghantui pelaku pasar sepanjang pekan ini.?
Sekitar pukul 09.00 WIB, ketiga indeks saham Asia lainnya pagi ini menguat tipis, yakni Strait Times naik 0,29%, Hang Seng naik 0,08%, dan Nikkei naik 0,07%. Sementara itu, indeks Shanghai dan IHSG masing-masing tertekan -0,22%.?
Asal tahu saja, ada dua sentimen utama yang membuat pelaku pasar mengambil keputusan investasi dengan sangat hati-hati, yakni ketidakpastian kesepakatan dagang AS-China dan situasi politik Hong Kong yang semakin mencekam.
Baca Juga: China Meracau dan Trump Menghalau, Rupiah Galau!
Sebagaimana diketahui, Presiden AS, Donald Trump, telah memberikan pernyataan tegas bahwa hingga kini ia tak pernah mencapai kesepakatan perihal penghapusan tarif tambahan dengan China. Pernyataan itu menjadi bantahan atas kalim juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, beberapa waktu lalu.?
"Saya belum menyetujui apa pun. . . (Langkah) China ini sedikit kemunduran, bukan kemunduran total karena mereka tahu saya tidak akan melakukannya (pembatalan tarif)," tegas Trump.
Selain itu, global juga tengah menyoroti Trump seiring dengan pidatonya dalam Economic Club of New York mengenai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa.?
"Politico melaporkan Trump akan mengumumkan minggu ini bahwa ia menunda keputusan apakah akan menampar tarif pada mobil impor Uni Eropa selama enam bulan lagi," tulis Reuters dikutip pada Selasa (12/11/2019).?
Baca Juga: Anggota Parlemen Pro-Beijing Ditusuk, China: Demonstran Hong Kong Mafia
Sentimen berikutnya yang tak kalah membuat geger adalah situasi politik di Hong Kong yang semakin jauh dari kata kondusif. Reuters mewartakan, polisi antihuru-hara Hong Kong mulai menembakkan gas air mata kepada para demonstran, Selasa (12/11/2019). Aksi tersebut menyusul insiden penembakan dan pembakaran seorang demonstran antipemerintah pada sehari sebelumnya, yakni Senin (11/11/2019).
Kejadian tersebut lantas menjadi awan kelabu bagi aktivitas investasi global, khususnya Asia. Pelaku pasar menjadi was-was dalam menyuntikkan dananya kepada aset-aset berisiko dari Asia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih