Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sudah Bertemu John Riady, OVO Tegaskan Soal. . . .

        Sudah Bertemu John Riady, OVO Tegaskan Soal. . . . Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan financial technology (fintech) PT Visionet Internasional (OVO) menepis kabar miring yang menyebutkan bahwa pihaknya akan dilepas oleh Lippo Group karena terlalu sering melakukan 'bakar uang' melalui pemberian diskon.

        Presiden Direktur OVO, Karaniya Dhamasaputra, juga mengonfirmasi bahwa pemberian diskon dengan intensitas yang sering itu dilakukan semata-mata untuk meningkatkan pangsa pasar dan jangkauan penggunaan OVO di masyarakat.?

        Baca Juga: Anggota BUMN Kena Ciduk Densus 88, Erick Thohir Bereaksi. . . .

        "Kami (OVO) adalah perusahaan independen yang dikelola oleh manajemen profesional. Mana mungkin OVO berpisah dari pendirinya (Lippo)," tegas Karaniya secara tertulis, Jakarta, Jumat (15/11/2019).?

        Guna menguatkan bantahan perihal hengkangnya Lippo Group dari OVO, Karaniya mengaku telah bertemu dengan pimpinan Lippo Group, yakni John Riady. Menurut penuturannya, pertemuan itu dilakukan guna membahas pengembangan bisnis OVO di masa mendatang.?

        "Kami berdiskusi mengenai pengembangan OVO ke depan. Pak John banyak memberikan masukan dan sangat suportif terhadap berbagai upaya pengembangan bisnis OVO," sambungnya.

        Baca Juga: Bayar Grab Bisa Pakai Dompet Digital Selain OVO, Begini Caranya!

        Sekali lagi ia menekankan, berbagai promo seperti cashback merupakan hal wajar di industri startup saat ini. Apalagi, strategi 'bakar uang' diklaim sebagai bagian yang lumrah dalam upaya mengedukasi pasar untuk beralih dari transaksi tunai ke nontunai.

        "OVO sebagai perusahaan keuangan digital memiliki roadmap yang jelas untuk menuju profitabilitas sebagai sebuah entitas bisnis yang sustainable. (Edukasi) ini penting, karena pasar uang elektronik Indonesia baru bergeliat, dan akan terus berkembang dengan teramat pesat dalam 1 sampai 2 tahun ke depan," lanjut Karaniya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: