Pedemo Hong Kong Ancam Prinsip Satu Negara Dua Sistem, Reaksi Xi Jinping Keras
Presiden China Xi Jinping memperingatkan bahwa protes di Hong Kong mengancam prinsip "satu negara, dua sistem" kota pusat keuangan itu.
Hong Kong dijalankan oleh sistem unik yang menjamin kebebasan yang lebih besar daripada di China daratan sejak penyerahannya dari pemerintahan Inggris ke China pada 1997.
Namun protes semakin meluas saat dengan para pedemo menuntut polisi mempertanggung jawabkan yang kata demonstran melakukan kebrutalan saat menangani protes.
Baca Juga: Perkuat Komunisme, Xi Jinping Perintahkan Gereja-gereja di China Ganti 10 Perintah Tuhan dengan...
Pengunjuk rasa pada Kamis (14/11/2019) membuat barikade dan demonstrasi, merusak stasiun KRL dan menutup lalu lintas.
Jinping mengatakan bahwa Beijing tetap mendukung pemerintahan kota dan polisi Hong Kong serta memperingatkan tindakan baru-baru ini oleh para pemrotes telah "secara serius mengancam prinsip dasar satu negara, dua sistem".
"Menghentikan kekerasan dan mengendalikan kekacauan sambil memulihkan ketertiban saat ini adalah tugas paling mendesak Hong Kong," katanya yang dilaporkan di media pemerintah China via AFP, Jumat (15/11/2019).
2 orang tewas
Rumah sakit Pangeran Wales mengatakan seorang lelaki berusia 70 tahun meninggal setelah ia dihantam batu bata selama bentrokan antara demonstran pro dan anti-pemerintah.
Tidak segera jelas siapa yang melemparkan batu bata itu.
Pria itu menjadi korban tewas kedua dalam waktu kurang dari seminggu terkait protes.
Sebelumnya Alex Chow (22) tewas pada 8 November karena cedera kepala akibat jatuh ketika polisi bentrok dengan demonstran di tempat parkir.
Kerusuhan itu telah menyebabkan banyak luka-luka tetapi relatif sedikit kematian meskipun rentetan peluru karet polisi dan sesekali tembakan langsung, serta bom bensin dan batu bata yang dilemparkan oleh para pemrotes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: