Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menghadap Jokowi, Firli Diperintahkan Apa?

        Menghadap Jokowi, Firli Diperintahkan Apa? Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua KPK terpilih Irjen Pol Firli Bahuri menjamin gaji para pegawai KPK tidak akan turun meski berubah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

        "Tidak ada kebijakan aneh-aneh, yang pasti seluruh pegawai harus tetap sejahtera, gaji tidak boleh turun, itu yang penting," kata Firli di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

        Berdasarkan UU No. 19 tahun 2019 tentang perubahan UU KPK, menyebutkan Pasal 24 berbunyi ayat (2) Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan anggota korps Profesi Pegawai ASN Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

        Baca Juga: Ke KPK, Ustad Somad Bicara Akhirat

        Pasal 69B ayat (1) berbunyi Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, penyelidik atau penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang belum berstatus sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak UU berlaku dapat diangkat sebagai Pegawai ASN sepanjang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

        Firli juga mengaku tidak ikut campur mengenai proses transisi tersebut.

        "(Perubahan menjadi ASN) itu adalah kementerian yang mengatur itu. Tentu ada MenPAN, dan ada aturan tertentu. Prinsipnya kita ikuti seluruh aturan dan jangan pernah melanggar aturan," ujar Firli menambahkan.

        Firli yang pada Selasa (19/11) dilantik menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) tersebut, mengaku tidak mau berpendapat lebih lanjut soal rencana alih status pegawai KPK jadi ASN seperti yang diamanatkan dalam UU No. 19 tahun 2019.

        "Saya tidak mau merespons yang saya tidak tahu. Saya tidak mau berandai-andai karena memilih itu adalah hak, pindah alih status ASN silakan, yang mau lain terserah, jangan tanya saya, saya tidak bisa jawab," ucap Firli.

        Sedangkan terkait kedatangannya ke Istana Kepresidenan, Firli mengaku tidak bertemu secara pribadi dengan Presiden Jokowi.

        "Tidak ada 4 mata, di depan istana kok bertemunya," tambah Firli.

        Pertemuan itu menurut Firli hanya membahas soal kenaikan pangkat TNI dan Polri.

        "Tentu kenaikan pangkat adalah amanah dan kepercayaan bangsa melalui kepala negara sehingga Presiden menyampaikan beberapa tantangan yang harus dihadapi TNI dan Polri. Yang paling penting dalam menghadapi tantangan apa pun, TNI dan Polri harus solid, kita mendukung sepenuhnya situasi politik yang aman, kondusif, keamanan terjamin sehingga investasi bisa tumbuh," tutur Firli.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: