Partai Keadilan Sejatera (PKS) berharap, masuknya 7 staf khusus dari generasi milenial bukan cuma gimik, tapi benar-bernar untuk membantu orang nomor 1 di Indonesia.
Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid menyebut, ketujuh anak muda tersebut harus bisa berkontribusi aktif dalam kebijakan pemerintah.
"Semoga jangan hanya gimik dan pencitraan, tapi fokus pada kebijakan," kata Kholid di acara diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Baca Juga: Waduh, 7 Anak Muda yang Jadi Stafsus Cuma Dapat Peran 'Pembisik'?
Apalagi ke depannya, kata Kholid, Indonesia dihadapkan dengan bonus demografi. Para anak muda itu diharapkan mampu menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam menyambut kondisi tersebut.
"Jangan sampai kita mengalami bonus demografi, tapi pertumbuhan ekonomi tetap di angka 5 persen, bahkan turun dari angka itu," ucapnya.
Sementara itu staf khusus milineal, Aminuddin Ma'ruf menganggap anggapan Kholid terlalui berlebihan. "Berlebihan kalau dibilang cuma gimik. Teman-teman saya di stafsus milineal ini benar-benar expert di bidangnya. Pendidikan mereka juga luar biasa," ujar Aminuddin.
Ia meyakini, mereka yang diangkat bisa bertanggungjawab dengan baik serta memberikan dampak positif terhadap kebijakan Jokowi.
"Kritik dan keraguan ini tentu menjadi masukan yang berharga kami, untuk membuktikan. Kami kan baru bekerja, belum kelihatan hasilnya kalau sekarang," kata dia.
Adapun ketujuh stafsus itu terdiri dari: Pendiri Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Tanjung, CEO Amarta Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, pemuda asal Papua yang kuliah di Oxford Billy Mambrasar, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, dan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII) Aminuddin Maruf.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna