Erick Thohir Tegas: Pimpinan BUMN Harus Berintegritas, Jangan Jadi Gurita. . . .
Menteri BUMN, Erick Thohir, meminta kepada komisaris dan direksi BUMN untuk menjaga ekosistem bisnis. Para direksi dan komisaris yang mengelola perusahaan-perusahaan di bawah Kementerian BUMN diharapkan memiliki integritas yang tinggi, mampu bekerja dengan baik.
"Bukan membuat gurita yang nantinya bisa menggulung perusahaannya sendiri, merusak ekosistem bisnis, atau mengganggu stabilitas BUMS, BUMD, juga BUMDes," kata Erick Thohir dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
Erick Thohir menambahkan, integritas serta akhlak yang baik merupakan hal yang penting bagi pengelola BUMN. "Bila manajemen BUMN memiliki profesionalisme dan integritas yang tinggi, serta berfokus pada bisnis, BUMN akan tumbuh dengan baik," ujar dia.
Baca Juga: Nasdem Minta Ahok Nurut sama Erick Thohir, Jangan...
Erick Thohir bergerak cepat dalam menjalankan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk penciptaan birokrasi yang efektif dan efisien. Ia mengatakan, untuk mengelola aset sebesar Rp8.200 triliun, dirinya membutuhkan tim kerja yang kompak serta orang-orang yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak baik.
Erick mengatakan, dirinya berupaya agar mereka yang ada di dalam lingkungan BUMN, baik di kementerian maupun di unit usaha, adalah orang-orang dengan akhlak yang baik. Ini berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat.
Baca Juga: Ahok Resmi Pegang Jabatan di Pertamina, Wasekjen Gerindra Kasih Saran Begini Buat Pak Erick Thohir
Menteri BUMN juga sempat melontarkan pernyataan keras terkait beberapa eksekutif BUMN yang bergaya hidup mewah ketika perusahaan BUMN yang dipimpinnya merugi. Menurut dia, itu bukan berarti tidak boleh mendapatkan sesuatu yang memang layak, melainkan seseorang harus punya hati dan akhlak. Ketika perusahaan sedang merugi, pimpinan bumn tersebut juga harus menjalani gaya hidup prihatin atau sederhana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih