Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        NATO Dipaksa Beli Senjata Buatan AS, Prancis Tak Terima dan Marah

        NATO Dipaksa Beli Senjata Buatan AS, Prancis Tak Terima dan Marah Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Paris -

        Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly, melontarkan kritik keras terhadap praktik Amerika Serikat (AS) yang mencoba memaksa sekutu NATO-nya untuk membeli senjata dan peralatan militer Amerika. Dia pernah memperingatkan bahwa klausul utama aliansi adalah "Pasal 5", bukan "Pasal F-35".

        Peringatan dari Parly itu merujuk pada upaya AS yang terus mempromosikan pesawat jet tempur siluman generasi kelimanya di antara sekutu NATO.

        Lebih lanjut dia menyatakan bahwa negara-negara anggota aliansi seharusnya tidak memilih antara senjata NATO dan Eropa, tetapi keduanya harus saling melengkapi.

        Baca Juga: Kondisi Internal Kurang Baik, NATO Perlu Reformasi Total

        Parly juga mencatat bahwa NATO tidak dapat memberikan kedaulatan negara-negara Eropa, tetapi negara-negara itulah yang harus memperoleh kedaulatannya sendiri.

        "Hari ini, Eropa belum memiliki alat militer untuk hidup seperti apa itu sebagai kekuatan ekonomi dan politik. NATO tidak akan pernah menjadi alat kedaulatan kita. Terserah Eropa untuk membangun kedaulatan mereka sendiri. Itu tidak akan terjadi dalam satu jentikan jari," katanya dalam sebuah wawancara dengan Le Journal du Dimanche, yang dikutip Senin (2/12/2019).

        Parly sebelumnya mengkritik upaya pemaksaan AS terhadap anggota NATO untuk membeli senjata Amerika yang dikenal dengan sebutan "buy American". Dia pernah memperingatkan Washington pada Maret 2019 bahwa klausul utama dalam piagam NATO adalah "Pasal 5", bukan "Pasal F-35".

        Baca Juga: Potong Anggaran, AS Turunkan 7 Persen Dana buat NATO

        Pasal 5 NATO berbunyi; serangan terhadap satu atau lebih anggota NATO di Eropa maupun di AS maka dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota aliansi.

        Menteri Parly mengomentari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini yang menyebut NATO organisasi "mati otak". Menurutnya, pernyataaan Macron adalah seruan untuk debat yang berguna dan sehat tentang dasar-dasar aliansi.

        Dia menambahkan bahwa dialog semacam itu dapat dilakukan pada awal minggu ini di KTT NATO, yang akan diadakan pada 3 dan 4 Desember di London.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: