Makin Hits, Kabar Tak Sedap Landa Aplikasi China Ini! Dituding Bocorkan Data Pengguna ke . . . .
TikTok dilaporkan menghimpun data pribadi pengguna secara ilegal, lalu mengirimkannya ke Pemerintah China, menurut gugatan yang diajukan ke Pengadilan Federal California belum lama ini.
Gugatan itu menuding TikTok dan induk perusahaannya, ByteDance, mengambil konten seperti draf video tanpa persetujuan pengguna. Kebijakan privasinya pun dinilai ambigu.?
Hal itu menimbulkan kecemasan, data yang TikTok kumpulkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi profil pengguna Amerika Serikat (AS) dan melacaknya. "TikTok menerima manfaat besar karena menggunakan data itu untuk menjual iklan yang ditargetkan," kata gugatan tersebut, dikutip dari Cnet, Rabu (4/12/2019).
Baca Juga: Perusahaan Induk TikTok Lahirkan Industri Layanan Musik Streaming Bulan Depan
Kecemasan terhadap praktik keamanan data TikTok memang telah berkembang beberapa waktu ini. Apalagi, Pemerintah AS dilaporkan sedang mencari risiko keamanan aplikasi yang sudah diunduh lebih dari 1,5 miliar kali itu.
Menanggapi kabar ini, mahasiswa dan warga Palo Alto, Misty Hong, menuntut ByteDance, TikTok, dan Musical.ly karena dinilai melanggar UU Penipuan Komputer Federal, Hak Konstitusi California untuk Privasi dan Hukum lainnya.
Gugatan yang sama menyebutkan, TikTok sering menyertakan gambar wajah orang terdekat sehingga memungkinkan perusahaan mengumpulkan data biometrik pengguna. Pelapor juga menyebutkan, video yang belum mereka unggah bahkan dikirim ke berbagai domain secara ilegal.
Menurut laporan media lokal, data pengguna diduga dikirimkan ke Beijing sebelum dan sesudah Februari 2019. Pengacara TikTok tidak segera menanggapi kabar ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: