Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Korut: Trump adalah Orang Tua yang Tidak Sabaran

        Korut: Trump adalah Orang Tua yang Tidak Sabaran Kredit Foto: Foto/REUTERS/David Becker/Files
        Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

        Korea Utara (Korut) menyebut Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebagai orang tua yang tidak sabaran. Pyongyang juga menyebut Trump sebagai seseorang yang suka mengancam dan menggertak.

        Ketua Komite Perdamaian Asia-Pasifik Korea, yang juga merupakan pejabat Partai Pekerja Korut, Kim Yong Chol mengatakan apa yang dilakukan Korut baru-baru ini adalah untuk memberikan efek kejut kepada AS. Yong Chol menyebut respons Trump sesuai dugaan pihaknya.

        "Tindakan kami adalah untuk mengejutkanya. Jadi, jika dia tidak merasa heran atau marah, kami akan kesal," ucapnya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (10/120/2019).

        Baca Juga: Trump Ingatkan Jong-un Terkait 'Hubungan Khusus'

        "Ini secara alami menunjukkan bahwa Trump adalah orang tua yang tidak memiliki kesabaran. Dari kata-kata dan ungkapan itu kita dapat membaca betapa jengkelnya dia sekarang," sambungnya.

        Dia lalu mencatat bahwa pemimpin Korut, Kim Jong-un belum menggunakan ekspresi menjengkelkan terhadap Presiden AS. Tetapi, dia memperingatkan pemahaman Jong-un tentang Trump dapat berubah sewaktu-waktu.

        "Dia harus mengerti bahwa gayanya yang suka menggertak dan kemunafikan terdengar agak tidak normal dan tidak realistis bagi kita. Kaami tidak akan kehilangan apa-apa lagi," tukasnya.

        Sebelumnya, Trump memperingatkan Jong-un bahwa diktator muda itu bisa membahayakan "hubungan khusus" mereka jika rezimnya mulai bersikap agresif. Selain itu, sikap Korut yang memilih untuk meninggalkan komitmen terhadap denuklirisasi juga akan menjadi faktor yang bisa membuat ?hubungan khusus? kedua pemimpin menjadi renggang.

        "Kim Jong-un terlalu pintar dan mendapat banyak kerugian, jika dia bertindak dengan cara yang bermusuhan," kata Trump lewat cuitan di akun twitternya. "Dia tidak ingin membatalkan hubungan istimewanya dengan Presiden Amerika Serikat atau mencampuri Pemilihan Presiden AS pada bulan November," lanjut Trump.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: