Kacau Balau! Ekonomi Hong Kong Makin Kritis, Ribuan Ritel Terancam Bangkrut dan . . . .
Lebih dari 5.600 pekerjaan di sektor ritel bisa hilang selama enam bulan ke depan karena protes prodemokrasi di Hong Kong yang mengganggu penjualan, apalagi selama periode Natal dan Tahun Baru saat ini. Bukan cuma itu, ribuan toko pun terancam bangkrut!
Sekitar 30% responden dalam survei Asosiasi Manajemen Ritel Hong Kong mengatakan akan melakukan PHK. Sementara, 43% di antaranya mengaku tidak dapat terus beroperasi setelah enam bulan.
"Jika arus kas tidak membaik dan pemilik gedung terus menagih sewa, akan ada gelombang PHK dan penutupan bisnis. Ini akan jadi hal terburuk dalam sejarah," kata Ketua Asosiasi, Annie Tse, dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/12/2019).
Baca Juga: Waduh Rek! 'Konglomerat' Asal Jatim Ini Jadi Buronan Hong Kong
Jajak pendapat yang dirilis Senin (9/12/2019) itu diikuti oleh 176 peritel dengan lebih dari 4.310 toko dan 89.700 karyawan.
Demonstrasi anti-Beijing yang dimulai sejak Juni lalu diiringi dengan aksi damai serta sejumlah peristiwa kekerasan. Para pengunjuk rasa yang radikal menutup jaringan transportasi, merusak bisnis yang berkaitan dengan China, dan memblokir kampus serta universitas.
Dalam laporannya, Bloomberg menyebut, "ekonomi Hong Kong telah memasuki resesi dan itu berdampak pada sektor ritel, pariwisata, dan perhotelan."
Bahkan, pada bulan Desember yang biasanya membuat ritel ramai karena perayaan Nataru, kondisi di Hong Kong malah terkesan suram, menurut Tse.
"Penjualan ritel untuk bulan ini mirip dengan rekor terendah yang terjadi pada Oktober, bahkan lebih parah," tambahnya.?
Ia pun tidak bisa optimis tentang penjualan pada Januari karena para ritel sedang fokus mempertahankan bisnisnya agar tidak kolaps.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: