Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Said Didu Angkat Topi untuk Erick Thohir

        Said Didu Angkat Topi untuk Erick Thohir Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Said Didu, mengapresiasi langkah Menteri BUMN Erick Thohir. Penyebabnya, Erick dapat mencopot Dirut PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara alias Ari Askhara, yang menurut Said adalah orang kuat di lingkungan BUMN.

        Semenjak kasus dugaan penyelundupan Moge dan sepeda lipat di dalam pesawat Garuda, Said tengah melihat apakah Erick berani mengambil langkah tegas. Ternyata, hal itu dibuktikan oleh Erick dan Said mengapresiasi langkah itu.

        Baca Juga: Pencopotan Ari Askhara Cs, Supaya Tak Ada Sosok 'Rini'?

        "Empat (4) Desember saya mengatakan Pak Erick ini uji nyali, apakah berani memberhentikan Dirut Garuda dan tanggal 5 (Desember) dilakukan (pemecatan). Saya menyatakan malam ini beliau lulus uji nyali," kata Said di acara Indonesia Lawyres Club tvOne dengan tema Ketika Garuda 'Diserempet' Moge, Selasa (10/12/2019).

        Said tidak kenal betul siapa sosok Ari Askhara, tetapi dia menilai Ari bukanlah sosok sembarangan. Sebab, meski kinerjanya pas-pasan, Ari bisa berpindah-pindah BUMN dan selalu naik tingkatan.

        "Kenapa saya katakan uji nyali karena saya paham orang ini kelihatannya kesayangan menteri sebelumnya. Dalam waktu 4 tahun 5 kali pindah direksi, tidak pernah bertahun-tahun. Jadi, dipindah-pindah dan naik terus. Jadi, ini kesayangan, sekarang berhasil diberhentikan. Berarti ada perbedaan dengan perlakuan menteri sebelumnya," kata Said.

        Menurut Said, dalam langkah yang diambil Erick ini dapat diambil dua kesimpulan. Apakah Presiden Jokowi telah menerapkan arahan yang berbeda dari lima tahun yang lalu ataukah menggunakan arahan yang sama. Apabila Jokowi menerapkan arahan yang sama, berarti dapat diketahui bahwa Menteri BUMN sebelumnya tak menjalankan arahannya.

        "Yang menarik adalah inikan presiden yang sama, tapi kebijakan menteri sebelumnya dengan sekarang sepertinya berbeda. Pertanyaannya adalah apakah memang arahan presiden kepada menteri sebelumnya berbeda dengan arahan yang sekarang? Karena kalau sama arahannya berarti menteri sebelumnya yang tidak jalankan arahan presiden dan menteri sebelumnya jalan sendiri tidak sesuai dengan arahan," kata Said lagi.

        Namun, jika ternyata arahan Jokowi berbeda, Said menilai arahan saat ini dari Jokowi sudah cukup bagus dan lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. "Kalau berbeda berarti presidennya sudah berubah menjadi lebih baik. Kira-kira itu," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: