Presiden Jokowi mengatakan bahwa ada bukti baru dalam kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun merasa senang atas pernyataan tersebut. KPK siap menunggu hasil pengungkapan kasus yang sudah lebih 2,5 tahun itu.
"Wah, kalau bahwa sudah ada bukti baru dan akan diungkap kami sangat senang di KPK. Kami sangat senang dan mendukung," kata Wali Ketua KPK, Laode Mohamad Syarief di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Baca Juga: Ssttt!! Kasus Novel Akan Terkuak, Orang Istana yang Bilang...
Laode berharap semoga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan dapat segera diungkap. "Semoga, penyerang Mas Novel itu bisa segera ditemukan," katanya.
Laode menjelaskan, dalam konferensi United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) disebutkan negara harus memberikan perlindungan kepada para pegawai antikorupsi.
"Dalam UNCAC ada perlindungan terhadap pegawai lembaga antikorupsi. Tidak boleh ada criminal civil prociding. Di situ dijelaskan juga harus ada perlindungan juga," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi tidak memberi waktu lagi kepada Kapolri Jenderal Idham Azis dalam mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Kasus ini sudah berlarut-larut dan tak kunjung selesai, sejak April 2017.
Jokowi memanggil Jenderal Idham ke Istana, Senin (9/12/2019). Namun, ternyata belum ada kesimpulan siapa pelakunya. Sementara itu, tenggat waktu yang diberikan Jokowi saat melantiknya 1 November 2019 lalu adalah awal Desember ini.
"Saya juga ingin mendapat sebuah ketegasan ada progres atau tidak. Dijawab ada temuan baru yang sudah menuju pada kesimpulan. Oleh sebab itu, saya enggak ngasih waktu lagi. Saya bilang secepatnya segera diumumkan siapa," ujar Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum