Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif membacakan puisi yang dibuatnya untuk mengenang Randi (21), mahasiswa asal Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang meninggal dunia saat unjuk rasa menolak revisi RKUHP dan UU KPK di gedung DPRD Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Soal Dewas KPK, Mahfud: Kalau Ada Cacatnya, Ya Namanya Manusia Ya. . .
"Terus terang saya bikin itu tengah malam jam 02.00 pagi, malah bukan malam lagi karena tidak bisa tidur. Itu setelah saya telepon ibunya Randi. Ibunya Randi bilang 'kasian anakku'", kata Syarif.
Syarif membacakan puisi tersebut dalam acara "Jangan Biarkan Lilin Perjuangan Pemberantasan Korupsi Padam" di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Kamis.
KPK juga resmi mengabadikan nama Randi dan Yusuf, dua mahasiswa yang meninggal dunia saat unjuk rasa di gedung DPRD Sulawesi Tenggara sebagai nama auditorium di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC) KPK, Jakarta.
Sebelumnya auditorium yang berada di lantai 1 tersebut sudah sering digunakan untuk acara-acara yang diselenggarakan KPK dan hari ini resmi dinamakan Auditorium Randi dan Yusuf.
"Untuk mengenal KPK, maka kita harus mengenal ruangan ini," ucap Syarif usai meresmikan ruangan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: