Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menertibkan dan mengonsolidasikan para perusahaan plat merah yang memiliki bisnis perhotelan. Berdasarkan catatan ada sekitar 85 hotel yang dimiliki oleh perusahaan plat merah seperti PT Pertamina (Persero).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya mengaku setuju jika nantinya hotel milik perusahaan BUMN akan disatukan tau dikonsolidasikan. Karena akan lebih efisien dari sisi pengelolaan maupun fokus dari core bisnis perusahaan.
"Nah tapi kembali lagi kalau misalkan hotelnya dikonsolidasi kita enggak masalah malah lebih bagus kita senang. Itu bagian dari sesuatu yang sangat menguntungkan," ujarnya saat ditemui di Terminal III Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2019).
Baca Juga: BUMN Sibuk Bikin Hotel, Menteri Erick Ngaku Kebingungan
Menurut Awal, konsep konsolidasi ini justru bisa meningkatkan kinerja hotel itu sendiri. Karena antara satu BUMN dengan perusahaan lainnya bisa saling membantu untuk memasarkan hotelnya.
"Karena gini kalau kita bicara konsolidasi kita bicara akan ada konsep sinergi jadi nanti akan saling tersinergi. Tersinergikan dengan konsep konsolidasi itu," jelasnya.
Awal mencontohkan, misalnya ada hotel yang dikelola oleh BUMN di Bali seperti ITDC. Ke depannya bisa dikerjasamakan dengan Angkasa Pura II dengan cara turis asing yang menginap di hotel milik perseroan ketika akan berkunjung ke Bali bisa diinapkan di hotel milik ITDC.
Baca Juga: Tambah Porsi Kepemilikan, AP II Jadi Pemegang Saham Terbesar Gapura Angkasa
"Misalkan begini. Katakanlah ada beberapa BUMN lain yang industri pariwisata dia punya hotel. Kita yang di bandara jadi titik originasi dan titik destinasi dari pariwisata," kata Awal.
"Kita punya hotel kan bisa saling rekomendasi. Katakanlah ada turis yang transit di bandara nginep hotel di Bali nanti dia makan di hotel nginap di hotel yang dalam satu grup BUMN. Ya bagus banget. Salah satu yang menguatkan bisnis itu sendiri," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri