Kepastian sosok pelatih tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia mulai menemui titik terang. PSSI dikabarkan sudah menunjuk pelatih timnas Korea Selatan, Shin Tae-Yong untuk menangani Indonesia.
"PSSI sudah memutuskan (memilih Shin Tae-Yong). Tentang Shin Tae-Yong menerima atau tidak, saya belum tahu," kata anggota Komite Eksekutif PSSI, Yunus Nusi, Senin (23/12/2019).
Baca Juga: Bakal Bimbing Timnas Senior Sampai Level U-19, Gimana Sih Pengalaman Shin Taeyong?
Kepastian Shin Tae-yong menjadi juru taktik timnas juga dikonfirmasi langsung Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Butuh waktu satu pekan lagi menunggu kepastian Shin Tae-yong mendarat di Indonesia. "Sedang finalisasi dalam satu pekan ke depan," kata Iriawan, Senin.
Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Soemantri menjadwalkan penandatanganan kontrak dilakukan pada pekan depan. Cucu menyatakan, Shin akan tiba di Indonesia pada pekan depan.
"Betul, minggu depan dia (Shin Tae-Yong) ke Indonesia untuk teken kontrak," kata Cucu, Selasa (24/12/2019).
PSSI dikabarkan tertarik dengan Shin Tae-Yong karena yang bersangkutan berani menjamin gelar untuk Indonesia dalam presentasinya beberapa waktu lalu. Pelatih yang menangani Korea Selatan selama Piala Dunia 2018 di Rusia itu tak seperti Luis Milla yang enggan menjanjikan gelar untuk timnas Indonesia dalam waktu dekat.
Saat ini, PSSI harus mengambil langkah cepat agar Shin Tae-Yong tak dipinang klub asal China, Shenzen FC yang disebut tertarik mendatangkan juru taktik berusia 50 tahun tersebut. Jika PSSI resmi mendapat tanda tangan Shin Tae-Yong, ia diperkirakan akan diumumkan secara resmi setelah kongres PSSI, 25 Januari 2020 mendatang.
Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali mengatakan rekam jejak Shin terbilang cukup potensial untuk melatih Timnas Indonesia. Pengalaman menukangi Timnas Korea Selatan dari level usia hingga senior tampaknya menjadi alasan kuat Shin lebih dipilih dibandingkan Luis Milla.
Shin sukses membawa Timnas U-23 Korea Selatan melaju ke babak perempat final Olimpiade Rio 2016. Selain itu, Shin juga membawa Timnas U-23 Korea Selatan menjuarai Piala AFC U-23 di tahun yang sama. Sementara di level U-20, Shin sukses membawa Korea Selatan melaju hingga babak 16 besar Piala Dunia U-20 2017. Mentereng di level usia muda, Shin kemudian ditunjuk menangani Timnas Korea Selatan pada Juli 2017 menggantikan Uli Stielike.
Namun, saat Korea Selatan gagal di fase grup Piala Dunia 2018. Shin pun menganggur sejak saat itu, hingga akhirnya PSSI memanggilnya untuk menukangi skuat Merah-Putih.
"Melihat rekam jejaknya, (Shin) cukup potensial. Ia punya pengalaman melatih junior sampai senior di Timnas Kor-Sel," kata Akmal kepada Republika, Rabu (25/12/2019).
"Tinggal bagaimana Shin Tae-yong beradaptasi dengan iklim dan karakter sepakbola indonesia. Ini pertama kalinya dia melatih di luar Korsel. Pastinya akan ada tantangan besar," tambah Akmal.
Selain itu, koordinator Save Our Soccer ini mengatakan, pengalaman baru bukan hanya bagi Shin Tae Young sebagai pelatih, hal serupa juga dialami oleh para pemain Timnas Indonesia. Akmal mengatakan ini merupakan yang pertama kalinya sepanjang sejarah, Timnas Indonesia ditukangi oleh pelatih asal Korea Selatan.
Menurutnya, baik pelatih maupun pemain harus bisa cepat beradaptasi dengan hal baru yang dihadapinya. Selain itu, Shin juga harus bersinergi dengan PSSI tentang target yang harus dicapai.
"Perlu sinergi yang bagus antara federasi dan Shin untuk menghasilkan target yang dicanangkan. Mulai dari pelaksanaan program sampai penyesuaian jadwal agenda Timnas dan kompetisi," kata dia.
Akmal menjelaskan jika ingin memperbaiki prestasi timnas, PSSI harus memberikan dukungan penuh terhadap program yang dicanangkan oleh Shin. Menurutnya, jika telah memberikan kepercayaan kepada Shin untuk menangani Timnas Indonesia, PSSI tidak boleh terlalu banyak mengintervensi keputusan yang diambil Shin.
"Berikan dukungan penuh untuk Shin menjalankan programnya. Jangan lagi ada istilah pemain titipan atau intervensi pemilihan pemain," tuturnya.
Dia mengaku mempunyai harapan besar kepada Shin, bahkan menurutnya harapan masyarakat jauh lebih tinggi lagi. Sejatinya, kata dia, seluruh masyarakat Indonesia menginginkan prestasi yang dihasilkan oleh Timnas Indonesia. Sebab itu, Akmal kembali menegaskan agar semua pihak memberikan dukungan sepenuhnya kepada Shin.
"Sehebat apa pun pelatih tak akan bisa apa-apa tanpa dukungan total," kata dia.
"Prestasi bisa diraih bila semua komponen mengalami perbaikan. Mulai dari kompetisi yang menjadi tempat penempaan pemain di Timnas. Penjadwalan kompetisi dan Timnas yang baik sehingga tidak ada tarik ulur dengan klub. Plus jadwal ujicoba berkualitas," tegas Akmal.
Jika nanti jadi menangani Timnas Indonesia, tugas pertama Shin Tae-yong yakni harus mengembalikan mental para pemain setelah gagal total di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Indonesia masih memiliki tiga laga terakhir kala bertandang ke Thailand pada 26 Maret 2020, menjamu Uni Emirat Arab di SUGBK pada 31 Maret, dan melawat ke Vietnam pada 4 Juni 2020.
Berikut profil Shin Tae-Yong:
Tempat/Tanggal lahir: Yeongdeok, Korsel/11 Oktober 1970
Umur: 49
Karier sebagai Asisten Manajer
2005-2008 Brisbane Roar
2008-2010 Seongnam Ilhwa Chunma
2014-2017 Korea Selatan
Karier sebagai Pelatih
2010-2012 Seongnam Ilhwa Chunma
2016-2017 Korea Selatan U-23
2017 Korea Selatan U-20
2017-2018 Korea Selatan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: