Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jerman: Donald Trump Lebih Berbahaya Daripada. . .

        Jerman: Donald Trump Lebih Berbahaya Daripada. . . Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Berlin -

        Bagi publik Jerman, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump dianggap sebagai sosok yang berbahaya bagi dunia. Dia bahkan lebih berbahaya dari para pemimpin terkenal lainnya, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

        Penilaian publik Jerman itu muncul dari survei yang dilakukan YouGov, lembaga berbasis di Inggris dan beroperasi di Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, dan Asia Pasifik. Survei di Jerman dilakukan dengan mewawancarai lebih dari 2.000 orang sebagai sampel.

        Survei itu dilakukan atas permintaan media Jerman, DPA. Para responden juga melihat sosok Trump lebih berbahaya daripada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan Presiden China Xi Jinping.

        Baca Juga: Efek Pemakzulan Trump, Ekonomi AS Menguat!

        Sebanyak 41 persen responden mengatakan Trump merupakan ancaman terbesar bagi perdamaian global dari lima pemimpin dunia. Sebanyak 17 persen memilih Kim Jong-un. Sedangkan Putin dan Khamenei terikat pada 8 persen; dan Xi Jinping dianggap paling tidak mengancam, yaitu 7 persen.

        Data survei ini menunjukkan sedikit perubahan dari data tahun sebelumnya, ketika sebuah jajak pendapat serupa YouGov meminta responden untuk memilih antara Trump, Kim Jong-un dan Putin. Saat itu, 48 persen dari mereka yang disurvei mengatakan presiden AS adalah ancaman terbesar.

        Survei tahun ini dilakukan antara 16-18 Desember 2019 dan melibatkan wawancara dengan 2.024 orang di Jerman.

        Sebuah jajak pendapat terpisah yang dilakukan oleh lembaga Kantar untuk kelompok media Funke Jerman menemukan bahwa orang Jerman lebih cenderung mempercayai Presiden Prancis Emmanuel Macron (57 persen) daripada pemimpin mereka sendiri, Kanselir Angela Merkel (53 persen).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: