Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lagi Tegang, Media Jepang Sebar Hoaks Korut Luncurkan Rudal

        Lagi Tegang, Media Jepang Sebar Hoaks Korut Luncurkan Rudal Kredit Foto: Foto/Istimewa
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Lembaga penyiaran publik Jepang, NHK, memicu kebingungan publik dunia setelah memberitakan bahwa Korea Utara (Korut) telah meluncurkan rudal yang jatuh di lepas pantai Hokaido, Jumat (27/12/2019). Berita itu dengan cepat ditarik, karena merupakan laporan palsu alias hoaks.

        Laporan palsu NHK muncul di saat situasi di Semenanjung Korea sedang tegang, di mana pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah mengancam akan memberikan "hadiah Natal" tak mengenakkan kepada Amerika Serikat (AS). Media Jepang itu berdalih, laporan palsu yang sudah ditarik adalah kekeliruan.

        "Teks pelatihan, bukan fakta yang sebenarnya," tulis NHK dalam laporan permintaan maafnya kepada publik atas kegaduhan yang dibuat.

        Baca Juga: Was-Was 'Hadiah Natal', AS Kirim 5 Pesawat untuk Intai Korut

        Sementara itu, Pentagon mengonfirmasi bahwa tidak ada rudal yang ditembakkan dari Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) atau Korut. "Pentagon tidak melacak peluncuran jenis apa pun," kata Pentagon dalam sebuah email kepada Xinhua.

        Pyongyang telah menetapkan batas waktu untuk negosiasi denuklirisasi pada akhir tahun ini. Negara yang dipimpin Kim Jong-un ini telah melakukan dua "tes penting" di Sohae Satellite Launching Ground pada 7 Desember dan 13 Desember.

        Wakil Menteri Luar Negeri DPRK, Ri Thae Song, memperingatkan pada awal Desember bahwa Washington perlu segera memutuskan "hadiah Natal" seperti apa yang ingin diterimanya dari Pyongyang.

        Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa lalu meremehkan ancaman "hadiah Natal" yang akan diberikan Pyongyang. Dia sesumbar bahwa Amerika akan menghadapinya dengan sukses.

        "Semua orang memiliki kejutan untuk saya...saya menanganinya saat itu datang," katanya, seraya menambahkan bahwa DPRK mungkin mengiriminya "vas yang indah" bukan tes rudal.

        Negosiasi denuklirisasi antara Washington dan Pyongyang telah kehilangan momentum sejak KTT Hanoi pada akhir Februari mengalami kebuntuan. Pembicaraan tingkat kerja di Stockholm pada Oktober lalu juga tidak produktif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: