Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkuat BUMN, Ini Sembilan Gebrakan Erick Thohir

        Perkuat BUMN, Ini Sembilan Gebrakan Erick Thohir Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kiprah Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, kian jadi sorotan publik. Meski belum lama memangku jabatan tersebut, Pria berusia 49 tahun ini sudah melancarkan sejumlah gebrakan.

        Belum genap tiga bulan memangku jabatan Menteri BUMN, Erick sudah mengambil banyak keputusan besar. Ibarat seorang petinju, Erick yang menggantikan Rini Soemarno ini telah melancarkan pukulan telak untuk perbaikan BUMN.

        Dia diketahui resmi ditunjuk Presiden sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019. Hingga saat ini, sudah banyak gebrakan yang dilakukan Erick Thohir.

        Berikut, sembilan pukulan telak Erick Thohir untuk perbaiki BUMN :

        1. Sapu bersih dan pangkas eselon I Kementerian di era Rini Soemarno

        Sebanyak tujuh pejabat eselon I Kementerian BUMN di era Rini Soemarno dirotasi menjadi petinggi di sejumlah perusahaan BUMN. Erick menempatkan mereka menjadi petinggi di BUMN setingkat Direktur Utama atau Wakil Direktur Utama.

        Tak hanya itu, Erick akan memangkas jabatan eselon I itu menjadi hanya tiga deputi saja. Ia mengatakan, evaluasi para eselon I sesuai dengan arahan Presiden untuk mempercepat gerak pemerintah dalam membangun bangsa. "Efisiensi birokrasi sudah saatnya dilakukan," kata dia.

        Pemangkasan eselon I ini juga diiringi dengan adanya dua posisi Wakil Menteri BUMN yang membantu Erick dalam menjalankan tugasnya. Dia adalah Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Menteri BUMN I dan Kartika Wirjoatmodjo sebagai Wakil Menteri BUMN II.

        Baca Juga: Orang BUMN: Perusahaan Erick Bukan Kaleng-Kaleng, Buktinya Jiwasraya Raup Cuan 18%

        2. Ubah konsep super holding BUMN

        Gebrakan Erick selanjutnya adalah mengubah konsep super Holding BUMN yang digaungkan Menteri BUMN sebelumnya. Ke depan, Erick menuturkan, Kementerian BUMN hanya perlu melaksanakan sampai pada subholdingatau mengelompokkan BUMN sesuai dengan fokus masing-masing kegiatan usahanya.

        Erick mengatakan, rencana itu dilandasi dengan banyaknya BUMN yang overlaping ke berbagai sektor usaha. Dia mencontohkan, semua BUMN saat ini, bahkan sudah mempunyai bisnis hotel. "Ini kenapa, kita harus konsolidasi semua sesuai dengan core bisnis-nya," ujar dia.

        3. Pecat Dirut Garuda

        Erick memecat Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara dan jajarannya yang terlibat. Pemecatan ini dilandasi kasus selundupan barang mewah berupa motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

        Operasional Garuda Indonesia kini dijalankan oleh para pelaksana tugas direksi. Fuad Rizal ditunjuk menjadi Plt Direktur Utama Garuda Indonesia sampai RUPS yang akan digelar pada 22 Januari 2020.

        Jajaran komisaris Garuda Indonesia pun bepotensi dirombak oleh Erick Thohir pada RUPS nanti. Sebab, kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton itu seharusnya diawasi oleh dewan komisaris.

        4. Komisaris BUMN tak bisa cuma terima gaji

        Di masa kepemimpinan Erick ini ditegaskan, Komisaris BUMN tak bisa hanya sebatas menerima gaji. Melainkan harus bisa memastikan pengawasan direksi supaya kinerja BUMN bisa terjaga dengan baik.

        Menurut Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, selama ini komisaris di BUMN tidak optimal memberikan laporan kepada Kementerian. Selama ini justru interaksi Kementerian lebih banyak kepada direksi ketimbang komisaris.

        "Ke depan itu tetap ada, tetapi akan lebih banyak ke komisaris, karena kementerian tidak day to day awasi yang itu, harusnya komisaris, karena itu bidangnya dia," tutur Arya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 21 November 2019.

        5. Janji Selesaikan Kasus Jiwasraya

        Erick berjanji menyelesaikan persoalan BUMN di bidang asuransi, PT Asuransi Jiwasraya yang sudah tak mampu membayar klaim polis hingga belasan triliun rupiah. Hal itu disampaikan Erick di hadapan Presiden Joko Widodo di sela acara kunjungan kerja ke lokasi Ibu Kota baru di Kalimantan Timur.

        Terakhir, Pemerintah telah memutuskan untuk melebur Jiwasraya sebagai Holding BUMN Asuransi. Hal ini sudah disetujui Presiden Jokowi.

        6. Rombak Direksi dan Komisaris Pertamina

        Erick Thohir merombak jajaran direksi Pertamina. Dia mengangkat Direktur Utama PT Telkomsel, Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan Pertamina. Emma menggantikan Pahala Mansury yang sudah ditempatkan di BUMN lain.

        Selain itu, Erick juga mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina menggantikan Tanri Abeng. Pengangkatan Ahok ini juga dipenuhi 'drama', karena ditolak oleh sejumlah serikat pekerja. Selain itu, permasalahan Ahok sebagai mantan narapidana dan politisi PDIP juga sempat menjadi perdebatan.

        7. Angkat Mantan Pimpinan KPK di BTN

        Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah ditetapkan Erick sebagai Komisaris Utama di PT Bank Tabungan Negara Tbk. Penunjukan Chandra ditujukan untuk membenahi persoalan yang ada di BTN, terutama aspek hukum yang belum terselesaikan.

        Menurut Erick, saat ini di BTN ada isu-isu yang harus dilihat dari perspektif hukum. Apalagi, BTN adalah ujung tombak dari pembiayaan perumahan rakyat nasional.

        Di BTN, Erick juga menetapkan Pahala Mansury sebagai Direktur Utama. Pahala sebelumnya merupakan Direktur Keuangan Pertamina dan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia.

        8. Tunjuk Chatib Basri jadi Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri

        Mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri ditunjuk Erick sebagai Wakil Komisaris Utama di PT Bank Mandiri Tbk. Dia mendampingi Komisaris Utama Bank Mandiri yang baru, Kartika Wirjoatmodjo yang juga Wakil Menteri BUMN.

        Sementara itu, pada posisi Direktur Utama Bank Mandiri yang baru, ditetapkan Royke Tumilaar dan Silvano Rumantir sebagai Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri.

        Erick yakin kolaborasi individu terbaik ini mampu berkolaborasi dalam mengembangkan bisnis perseroan, khususnya di segmen koorporat dan ritel.

        9. Rombak Pimpinan Antam dan PLN

        Erick pun telah merombak susunan direksi dan komisaris PT Antam. Dia menetapkan Dana Amin sebagai Direktur Utama Antam yang baru dan Agus Surya Bakti sebagai Komisaris Utama Antam.

        Selain itu, ada pula beberapa direksi Antam yang diganti. Alasan perombakan direksi dan komisaris Antam ini dilakukan untuk percepatan transformasi bisnis.

        Sedangkan di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Erick baru saja menetapkan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama dan Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama. Erick menyampaikan beberapa pesan yang harus dilakukan PT PLN ke depan, di antaranya memastikan tak ada pemadaman listrik hingga menjaga keuangan PLN agar tetap sehat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: