Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Parah! Rupiah Bikin Dolar AS Makin Sekarat!

        Parah! Rupiah Bikin Dolar AS Makin Sekarat! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pergerakan nilai tukar dolar AS semakin menunjukkan tren penurunan pada perdagangan spot Senin (30/12/2019) siang. Mata uang Paman Sam itu hanya mampu unggul tipis terhadpa dolar Hong Kong. Adapun di hadapan mata uang lainnya, dolar AS tak berdaya, misalnya terhadap dolar Australia, euro, poundsterling, dolar Kanada, dolar New Zealand, dan franc.

        Sederet mata uang Asia pun tanpa ragu membuat dolar AS tak berkutik, yakni yuan, yen, won, dolar Singapura, baht, dolar Taiwan, dan rupiah.?

        Baca Juga: Noted! Berkat Erick Thohir, 21 Januari 2020 Jadi Waktu yang Sakral Bagi Arcandra Tahar!

        Asal tahu saja, rupiah menjadi salah satu mata uang yang paling membuat dolar AS sekarat. Terhitung hingga pukul 14.30 WIB, rupiah membuat dolar AS sekarat dan terdepresiasi sebesar 0,24% ke level Rp13.917. Adapun pada beberapa saat lalu, rupiah mampu menekan dolar AS hingga ke level Rp13.915.?

        Baca Juga: Dolar AS Buntung, Rupiah Cuma Sedikit Beruntung!

        Sementara dolar AS bergerak terus menurun, rupiah justru perlahan mengalami tren kenaikan. Sore ini, rupiah menguat terhadap dolar Australia hingga 0,09%. Namun, rupiah masih belum dapat menandingi dua mata uang Benua Biru, yakni euro (-0,01%) dan poundsterling (-0,12%).

        Selain di hadapan dua mata uang tersebut, rupiah juga melemah terhadap ringgit (-0,06%) dan yen (-0,05%). Itu artinya, rupiah saat ini menyandang status sebagai mata uang terbaik ketiga di Asia. Rupiah menempatkan sejumlah mata uang Benua Kuning di zona merah, seperti baht (0,30%), dolar Hong Kong (0,28%), dolar Taiwan (0,24%), dan dolar Singapura (0,07%).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: