Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Beri Respons pada Trump, IRGC: Iran Tak Takut Perang

        Beri Respons pada Trump, IRGC: Iran Tak Takut Perang Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Iran menegaskan tidak bergerak menuju perang, namun juga tidak takut untuk berperang. Penegasan ini disampaikan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Jenderal Hossein Salami.

        Komentar Jenderal Salami itu sebagai balasan atas tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa Teheran berada di balik protes anti-Amerika di Irak.

        "Kami tidak memimpin negara ini menuju perang, tetapi kami tidak takut perang apa pun dan kami memberi tahu Amerika untuk berbicara dengan benar dengan bangsa Iran," kata Salami, Kamis (2/1/2020), seperti dikutip kantor berita Tasnim.

        Baca Juga: Suka Perdamaian, Donald Trump: Saya Tak Ingin Perang dengan Iran

        "Kami memiliki kekuatan untuk menghancurkan mereka beberapa kali dan (Iran) tidak khawatir," lanjut Salami.

        Trump menuduh Iran mengatur demonstrasi di Kedutaan Besar AS di di Baghdad, Irak, pada hari Selasa lalu. Trump mengatakan Teheran akan dianggap bertanggung jawab dan membayar mahal atas apa yang terjadi di kedutaan tersebut. Iran telah menolak tuduhan itu.

        Presiden Trump sebelumnya juga mengaku tidak ingin AS perang dengan Iran. "Apakah saya mau (perang dengan Iran)? Tidak. Saya ingin memiliki kedamaian. Saya suka kedamaian dan Iran seharusnya ingin perdamaian lebih dari siapa pun. Jadi saya tidak melihat itu terjadi," katanya.

        Kedutaan Besar AS di Baghdad diamuk kelompok milisi pro-Iran menjelang Tahun Baru 2020. Beberapa bangunan ludes terbakar dan kondisi kompleks kedutaan itu hancur berantakan.

        Amuk massa itu sebagai protes atas serangan udara AS terhadap basis-basis kelompok Kata'ib Hizbullah (KH) pada Jumat pekan lalu yang menewaskan 25 milisi. Serangan udara AS diklaim Washington sebagai pembalasan atas tewasnya seorang kontraktor sipil Amerika dalam serangan 30 roket di pangkalan militer Irak di dekat Kirkuk.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: