Nasib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum bisa move on dari zona merah. Pada hari pertama perdagangan saham tahun ini Indeks merosot -0.25% atau turun 15.96 poin ke level 6,283.58 dengan saham-saham sektor pertanian -2.21% dan Infrastruktur -1.03% turun secara signifikan.?
"Harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) yang telah naik cukup tinggi dan harga komditas pengganti menjadi alternatif seperti Soybean membuat katalis negatif pada saham-saham produsen CPO.?Ini terjadi meskipun india telah menurunkan tarif bea masuk CPO dari Asia tenggara menjadi 37.5% dari 40%,? kata?Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi,?di Jakarta, Kamis (2/1/2020).?
Baca Juga: Modal Asing Tergerus, IHSG Longsor Terbawa Arus!
Sementara itu, lanjut Lanjar, bencana banjir yang terjadi pada sejumlah titik di ibu kota pun membuat kepercayaan investor terhadap infrastruktur berkurang. Transaksi dibursa Efek saat ini masih tergolong sepi dimana total value hanya mencapai 4.17 Triliun sedangkan rata-rata value perhari ditahun 2019 sebesar Rp9 triliun. Investor asing melakukan aksi beli dihari pertama perdagangan tahun 2020 sebesar Rp170.05 miliar.
?Padahal, data inflasi yang naik dibawah ekspektasi tetap terkendali dan indeks manufaktur PMI Indonesia rilis naik mendekati zona ekspansi dengan output naik,? ucapnya.?
Baca Juga: Hari Pertama Perdagangan, IHSG Sudah Perkasa!
Menurutnya, IHSG masih akan bergerak cenderung melemah dengan support resistance 6,250-6,300. Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya; INDF, BDMN, BJBR, INDY, WEGE, CTRA, MIKA, MAPI.
Sebagai informasi, Indeks saham HangSeng (+1.25%) dan CSI300 (+1.36%) ditutup naik diawal tahun 2020 tanpa indeks saham di Jepang yang masih ditutup libur awal tahun. Investor seakan menyambut langkah kebijakan terbaru oleh bank sentral China yang mendukung ekonominya. People's Bank of China mengatakan akan meningkatkan pasokan dana murah ke bank.
Dimana, Bursa Eropa kompak membuka perdagangan awal tahun 2020 dengan menguat signifikan. Indeks Eurostoxx (+1.24%), FTSE (+1.02%) dan DAX (+0.82%) naik mendekati rata-rata sepersen. Saham-saham perbankan dan produsen mobil memimpin penguatan. Euro tetap stabil bahkan karena data menunjukkan penurunan manufaktur di kawasan itu semakin dalam di bulan Desember. Dolar juga melayang, sementara pound melemah setelah kuartal terbaiknya dalam satu dekade.?Selanjutnya investor masih akan berhati-hati disepinya perdagangan akhir awal tahun. Data selanjutnya akan rilis Data tingkat inflasi di German dan Indeks kinerja manufaktur di AS yang diekspektasi cukup baik
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri