Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dua Film Indonesia Dikirim ke Festival Film Asia Pasifik, Satunya Sempat Jadi Kontroversi

        Dua Film Indonesia Dikirim ke Festival Film Asia Pasifik, Satunya Sempat Jadi Kontroversi Kredit Foto: Shutterstock
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) memutuskan untuk mengirim film "Kucumbu Tubuh Indahku" dan "Ambu" sebagai wakil Indonesia dalam ajang Festival Film Asia Pasifik (APFF) ke-59. Festival tersebut rencananya akan dihelat di Makau, 7-9 Januari 2020.

        ?Pemilihan dua film itu kami lakukan dengan pertimbangan matang, karena saat ini, kedua film itu yang paling dekat mewakili ke-Indonesia-an dunia film kita," kata Sekjen PPFI, Zairin Zain melalui keterangan resmi, Kamis (2/1/2020).

        Baca Juga: The Irishman Jadi Film Favorit Obama

        Menurutnya, kedua film, baik "Kucumbu Tubuh Indahku" karya Garin Nugroho dan "Ambu" karya Farid Dermawan memiliki pendekatan seni kreatif yang berbeda. "Kucumbu Tubuh Indahku" dinilai tak hanya menampilkan gambar yang estetik, tetapi juga membeberkan salah satu sub-budaya soal kompleksitas seksualitas, dengan pendekatan simbolis.

        Film "Kucumbu Tubuh Indahku" sendiri pernah jadi kontroversi di Tanah Air karena tema yang diambilnya. Bahkan, muncul petisi agar film ini tidak ditayangkan. Meski begitu, film ini malah memenangkan Festival Film Indonesia (FFI) 2019. Bahkan, total, film membawa pulan 12 piala dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2019.

        Sementara film "Ambu" adalah sebuah film yang menukil persoalan alkukturasi suku Badui, salah satu suku yang yang paling ketat berinteraksi dengan budaya luar. Selain kental dengan pengenalan budaya Indonesia, film tersebut juga dinilai memiliki cerita menarik yang dikemas dengan sinematografi yang menawan.

        Keikutsertaan Indonesia di ajang APFF tidak terlepas dari sejarah PPFI sebagai salah satu pendiri sekaligus anggota dari Federation of Motion Pictures Producers in Asia Pacific (FPA) yang didirikan tahun 1953. Setahun kemudian, tahun 1954, FPA mulai menyelenggarakan APFF di Tokyo dan diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di 22 negara anggota.

        Indonesia sudah beberapa kali menyabet gelar terhormat dalam festival ini. Tahun lalu, aktor Reza Rahadian terpilih sebagai aktor terbaik. Sebelumnya, di tahun 1998 film karya Garin Nugroho "Daun di Atas Bantal" juga pernah meraih predikat sebagai film terbaik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: