Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Woi, Harga BBM Turun Bukan Karena Si Ahok, Tapi Kerja...

        Woi, Harga BBM Turun Bukan Karena Si Ahok, Tapi Kerja... Kredit Foto: Kumairoh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Ekonomi, Ichsanudin Noorsy menilai turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi bukan andil dari Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

        "Jadi kalau Ahok bilang sampai kesel dengan harga macam-macam, kemudian dia berhasil nurunin, salah. Itu keputusannya (mantan Menteri ESDM) Jonan kok," katanya kepada wartawan, Senin (6/1/2020) kemarin.

        Menurut dia, formula yang diterapkan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam menetapkan harga BBM di tahun 2019 terlalu mahal.

        Baca Juga: Ahok Ngaku Penurunan Harga BBM Pertamina Telat, Ulah Mafia Pak?

        Baca Juga: BBM Turun Gara-Gara Ahok? Pengamat: Gak Ada Hubungannya Tau!

        Kemudian, berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 187 K/10/MEM/2019 yang dikeluarkan pada 7 Oktober 2019, memuat formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM umum jenis bensin dan minyak solar yangdisalurkan melalui SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

        "Formula barunya adalah, untuk ron di bawah 92, MOPS (Mid Oil Platts Singapore) kali seribu kali 10 persen. Sementara untuk di atas 95, MOPS kali 1.200 kali 5-10 persen, batas bawah 5, batas atas 10 persen," ucapnya.

        Tambahnya, "Itu dampak dari formula berdasarkan keputusan Menteri ESDM 2019 di bawah Jonan, ya harga pertamax menurun. Makanya saya bilang, formula yang lama itu harga pertamax kemahalan," sambung dia.

        Lanjutnya, di sisi lain, penurunan harga BBM ini dinilainya sebagai bentuk kegagalan pengertian pemerintah yang menentukan harga BBM berdasarkan harga keekonomian.

        "Yang dimaksud harga keekonomian di situ kan pada hakikatnya harga pasar. Artiny harga pertamax maupun harga petralite dan harga solar itu tunduk pada mekanisme pasar, cuma yang nentuin pemerintah," jelasnya.

        "Ini dampak dari kegagalan pengertian pemerintah tentang harga BBM," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: