Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Serangan Rudal Iran ke Pasukan AS di Irak Bikin Trump Kebakaran Jenggot!

        Serangan Rudal Iran ke Pasukan AS di Irak Bikin Trump Kebakaran Jenggot! Kredit Foto: Foto/REUTERS/David Becker/Files
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kekhawatiran global terahdap pecahnya perang di Timur Tengah sangat beralasan. Pasalnya, Iran sendiri mengaku bahwa pihaknya telah memborbardir pasukan militer AS di Irak dengan rudal pada Rabu (8/01/2020) dini hari.?

        Serangan rudal itu menjadi aksi balas dendam Iran atas tewasnya komandan militer Qassem Soleimani di tangan militer AS pada pekan lalu. Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengonfirmasi bahwa serangan itu dilakukan tepat pada 01.30 waktu setempat.

        Baca Juga: Global Gonjang-Ganjing Perang AS-Iran, Bursa Asia Jatuh Berguguran!

        Bak mengindikasikan akan ada serangan lanjutan, AS pun diminta untuk segera menarik pasukannya dari kawasan tersebut guna mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi.

        Juru Bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, mengungkapkan bahwa saat ini pihanya tengah melakukan penilaian terhadap kerusakan yang timbul akibat serangan rudal dini hari tadi. Pihaknya pun tengah menyiapkan langkah strategis untuk merespons tindakan Iran.

        "Ketika kami mengevaluasi situasi dan respons kami, kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan personel, mitra, dan sekutu AS di kawasan ini," tegasnya dikutip dari Reuters, Jakarta, Rabu (8/01/2020).

        Baca Juga: Setelah Tewaskan Soleimani, AS Beri Peringatan Warganya di Israel Waspada Serangan Roket

        Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham, mengatakan bahwa Presiden Donald Trump pun langsung merespons insiden penyerangan tersebut dengan langsung berkonsultasi ke tim keamanan nasional.

        "Kami menyadari laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," jelas Stephanie.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: