Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dalam Pelarian, Jho Low Bantah Dalangi Skandal 1MDB

        Dalam Pelarian, Jho Low Bantah Dalangi Skandal 1MDB Kredit Foto: Reuters/Olivia Harris
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Low Taek Jho, warga Malaysia yang kini menjadi buronan, menyangkal dirinya menjadi dalang dalam kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Ia mengaku hanya bertindak sebagai perantara.

        Dalam sebuah wawancara email dengan Strait Times yang dipublikasikan pada Senin (6/1/2020), Low membantah telah menyiapkan panggung untuk aksi pencurian miliaran dolar dari dana investasi Malaysia 1MDB.

        Low atau Jho Low secara konsisten membantah melakukan kesalahan dan mengatakan tuduhan terhadapnya bermotif politik. "Orang dan perusahaan bertindak sebagai pengantar atau perantara sepanjang waktu," kata Low dalam wawancara tersebut, seperti dikutip Channel News Asia, Senin.

        Baca Juga: 13 Wakil Indonesia Berburu Tiket Babak Kedua Malaysia Masters 2020

        "Ini bukanlah situasi yang unik. Saya diminta untuk membantu karena hubungan baik saya dengan pengusaha asing yang berpengaruh dan merupakan pengambil keputusan," terangnya.

        Ditanyakan mengapa ia tetap dalam pelarian, Low mengatakan, pemerintah Malaysia telah mengorbankan dirinya dan keluarganya, mengabaikan proses dasar hak asasi manusia dan peradilan yang adil dengan mencapnya sebagai dalang di balik skandal itu.

        Kantor perdana menteri Malaysia tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

        Low mengatakan hubungan profesionalnya telah membantu Malaysia membangun ikatan yang kuat dengan sekutu kunci, khususnya Arab Saudi, meningkatkan kuota ziarah haji untuk Muslim Malaysia dan investasi di bidang keuangan, real estat, serta sektor lainnya di negara Asia Tenggara.

        Low menolak mengungkapkan lokasinya saat ini, tetapi mengonfirmasi telah ditawari suaka pada Agustus lalu. Dia tidak menyebutkan nama negara yang menawarkan suaka tersebut.

        Menurut laporan Deutsche Welle, Low dibidik polisi Malaysia dan Amerika Serikat lantaran dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi bernilai US$4,5 miliar yang melibatkan 1MDB.

        1MDB didirikan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan merupakan subyek kasus anti-kleptokrasi terbesar Departemen Kehakiman AS. Low diduga bersekongkol dengan Riza Aziz, anak angkat PM Najib Razak buat menilap uang negara tersebut.

        Baca Juga: Eks PM Malaysia Membela Diri di Sidang Terkait Skandal 1MDB

        Dia antara lain diduga membeli sejumlah rumah mewah di AS atas nama perusahaan cangkang dan memindahkan kepemilikan perusahaan kepada Aziz, antara lain apartemen di New York seharga US$33,5 juta dan sebuah rumah berhiaskan piramida emas di Beverly Hills, California.

        Low juga dituding menggunakan uang curian untuk menghadiahkan lukisan Pablo Picasso senilai US$3,2 juta kepada aktor Hollywood Leonardo DiCaprio dan perhiasan senilai US$9 juta kepada model Miranda Kerr. Keduaanya telah mengembalikan hadiah tersebut dan menyanggupi permintaan kerja sama dengan Departemen Kehakiman AS

        November lalu, otoritas AS mencapai kesepakatan dengan Low untuk mengembalikan dana US$1 miliar yang diduga dijarah dari 1MDB. Dana tersebut mencakup jet pribadi, rumah mewah di Beverly Hills, New York, dan London, serta aset lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lili Lestari
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: