Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pegadaian dan OVO Kerja Sama Dorong Inklusi Keuangan Digital Hingga Pedesaan

        Pegadaian dan OVO Kerja Sama Dorong Inklusi Keuangan Digital Hingga Pedesaan Kredit Foto: OVO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Visionet Internasional atau OVO yang merupakan platform pembayaran dan layanan keuangan digital menjalin kolaborasi dengan PT Pegadaian (Persero) untuk memperluas layanan sekaligus mendorong pertumbuhan dan pemerataan inklusi keuangan di Indonesia.

        Sinergi antara institusi keuangan non-bank tertua di Nusantara dan unicorn teknologi finansial pertama Indonesia ini berpotensi membawa lebih dari 13.4 juta nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital yang terintegrasi, aman, dan mudah digunakan.?Berdasarkan data terakhir, OVO memproses 1 miliar transaksi dalam satu tahun secara real time, dengan peningkatan jumlah transaksi lebih dari 70% di tahun 2019.?

        Baca Juga: OVO Rilis Inovasi Baru, Pelaku UMKM Segera Merapat!

        Sinergi strategis ini juga secara signifikan mendorong pertumbuhan tingkat inklusi keuangan dan memperkecil jumlah penduduk yang belum tersentuh layanan perbankan. Berdasarkan survei nasional literasi keuangan Otoritas Jasa Keuangan pada November 2019, indeks inklusi keuangan kini telah mencapai 76%.

        "Kesepakatan antara OVO dan Pegadaian akan makin meniadakan kesenjangan layanan keuangan berbasis teknologi bagi pengguna, bahkan yang tinggal di wilayah pelosok. Nasabah Pegadaian dan pengguna OVO kini dapat memperoleh pengalaman bertransaksi secara nontunai dengan lebih aman, nyaman, dan mudah. Hal ini sejalan dengan visi OVO untuk menghadirkan akses keuangan digital yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia," jelas Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, Rabu (8/1/2020).

        Dirinya kembali menegaskan, komitmen OVO mendukung target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Hadir sebagai salah satu motor utama perubahan lanskap pembayaran digital sejak 2017, OVO terus berupaya menjadi solusi layanan finansial terpadu dan secara aktif mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai serta inovasi QRIS dari Bank Indonesia.

        Sebagai upaya demokratisasi layanan keuangan digital, OVO secara khusus merangkul masyarakat yang belum tersentuh kemudahan layanan keuangan modern ke dalam ekosistem ekonomi digital. Saat ini 28% pengguna OVO termasuk kategori underbanked.

        "Strategi ekosistem terbuka yang dilakukan oleh OVO secara signifikan mampu memperluas adopsi serta pertumbuhan jumlah merchant, khususnya pengusaha mikro, kecil, dan menengah yang sebelumnya tidak tersentuh layanan keuangan modern. Hal ini selaras dengan layanan keuangan Pegadaian dengan fokus pada segmen nasabah yang sama," lanjut Karaniya.

        Di tahun 2019, OVO juga mencatat pertumbuhan jumlah nilai transaksi sejumlah 55% dan peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan sebesar lebih dari 40%. Hal ini menggarisbawahi terus bertumbuhnya adopsi layanan keuangan digital serta kepercayaan pengguna terhadap ekosistem OVO.

        Sementara itu, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, kerja sama dengan OVO akan meningkatkan akses nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital nasional yang terus berkembang.

        "Pegadaian perlu memastikan pemerataan akses terhadap sistem pembayaran modern yang terintegrasi, aman, dan nyaman serta akuntabel. Kerja sama ini mengedukasi lebih banyak masyarakat untuk bertransaksi non-tunai. Kolaborasi ini kunci bagi pelaku industri keuangan seperti kami untuk terus bertumbuh bersama," tutur Kuswiyoto.

        Kembali menambahkan, Kuswiyoto menegaskan, hal ini merupakan komitmen Pegadaian untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Kerja sama ini adalah wujud komitmen Pegadaian untuk terus berinovasi.

        Dengan kerja sama ini, nasabah Pegadaian melakukan transaksi keuangan melalui OVO seperti pembayaran, top-up, serta pencairan (disbursement). Kerja sama ini juga akan meliputi program pendaftaran, registrasi, dan upgrade OVO sesuai dengan penerapan prinsip-prinsip KYC (know-your-customer) OVO. Di samping itu, kedua belah pihak terbuka untuk menggali potensi kerja sama dan sinergi lainnya untuk makin meningkatkan layanan bagi nasabah keduanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: